Travel

BARU 40 Hotel Kerja Sama Love Bali Endpoint, Pungutan Wisatawan Asing Hanya Terkumpul Rp 318 Miliar!

Sebanyak 40 hotel yang bekerja sama dengan Love Bali Endpoint. Padahal jumlah akomodasi wisata terutama hotel di Bali mencapai ribuan.

Pixabay
ILUSTRASI - Sebanyak 40 hotel yang bekerja sama dengan Love Bali Endpoint. Padahal jumlah akomodasi wisata terutama hotel di Bali mencapai ribuan. Gubernur Bali, Wayan Koster pun mengeluhkan jumlah hotel yang sudah bekerjasama dengan Love Bali Endpoint masih sedikit. 

TRIBUN-BALI.COM — Sebanyak 40 hotel yang bekerja sama dengan Love Bali Endpoint. Padahal jumlah akomodasi wisata terutama hotel di Bali mencapai ribuan. Gubernur Bali, Wayan Koster pun mengeluhkan jumlah hotel yang sudah bekerjasama dengan Love Bali Endpoint masih sedikit.

“Belum semua kerja sama, tolong para hotel. Yang paling banyak sudah kerja sama dari travel ASITA, hotelnya baru sedikit, baru 40 hotel yang kerja sama. Padahal hotel di Bali ribuan, masak tidak ikut kerja sama,” kata Koster pada Penilaian Proper 2025 dan Optimalisasi Pungutan Wisatawan Asing di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Kamis (30/10).

Love Bali Endpoint merupakan aplikasi dan platform dibuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk pelaku usaha pariwisata agar bekerja sama mengelola data wisatawan dan menerima kontribusi Pungutan Wisatawan Asing (PWA) masuk Bali sebesar Rp 150 ribu per orang.

Hal ini merujuk dari Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali, Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pungutan Bagi Wisatawan Asing untuk Pelindungan Kebudayaan dan Lingkungan Alam Bali

Disebutkan, hingga per 30 Oktober 2025 jumlah PWA masuk ke Bali sebanyak Rp 318 miliar. Koster memperkirakan sampai dengan Desember 2025 menjadi Rp 380 miliar. “Harusnya kalau semua jalan Rp 900 miliar (PWA di akhir tahun 2025),” kata dia.

Baca juga: SELAMATKAN Sumber Daya Demi Anak Cucu, Tirtanovasi, Langkah Siswa SMPN 1 Penebel Hadapi Krisis Air!

Baca juga: SIAPKAN Guru Deteksi Dini Siswa Belum Lancar Baca-Tulis, Disdikpora Buleleng Bersiap Latih Guru SD!

Lebih lanjut Koster mengajak seluruh pelaku pariwisata untuk segera bekerja sama dengan Love Bali Endpoint agar PWA lebih optimal.

“Kalau gitu kan namanya tidak mau membangun Bali bersama-sama. Ayo dong ikut bersama-sama jaga Bali, tanggung jawab pada Bali. Ada imbal jasanya walaupun kecil tapi ada dan kebijakan ini sudah dikomunikasikan dengan Menteri Hukum dan Menteri Imigrasi beliau sangat mendukung dan akan ikut dalam penyelenggaraan ini,” bebernya. 

Melalui petugas imigrasi di Bandara Ngurah Rai akan dibuatkan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Imigrasi agar bisa diseleksi di wilayah keimigrasian. Selain itu, dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Koster menerangkan telah melakukan audiensi untuk bekerjasama dengan aplikasi All Indonesia.

“Hanya saja aplikasinya baru berlaku belum bisa diperbaiki, akan dimulai diharmonisasi 2026. Kalau itu sudah, mudah-mudahan PWA akan jadi sumber penting bagi Pemprov Bali,” ujarnya. 

Tak Bergantung APBN 

Pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pemotongan dana Transfer Ke Daerah  (TKD). Koster menjelaskan adanya penurunan dana dari pusat ke daerah.

Jumlah pemotongan TKD dinilai sangat fantastis. Untuk sembilan kabupaten/kota di Bali totalnya sebesar Rp 1,7 triliun. Sedangkan jumlah penurunan dana TKD  Pemprov Bali sebesar Rp 500 miliar. 

“Tahun 2026 dikurangi Rp 500 miliar provinsinya. Kabupaten/kota seluruh Bali dihitung hampir Rp 1,7 triliun TKD yaang menurun ke Provinsi Bali,” kata Koster. 

Adanya pemangkasan dana TKD menyulitkan kepala daerah menjalankan program. Koster mengakui pemangkasan dana TKD memengaruhi pembiayaan pemeliharaan dan pembangunan  infrastruktur.

“Kalau dana Pungutan Wisatawan Asing masuk semua infrastruktur selesai semua tanpa pakai APBN, cukup dari PWA join sama Badung dan Denpasar selesai semuanya. Syukur-syukur jalan nasional didukung APBN, tetapi jangan lupa sekarang pemerintah pusat makin ketat mengalokasikan ke daerah,” imbuhnya. 

Tak ingin pesimistis, Koster merencanakan Bali lebih mandiri tidak bergantung dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari berbagai sektor, satu di antarnaya PWA. Selain itu, adanya kerja sama berbagai pihak untuk pembangunan di Bali

“Saya sebenarnya sudah di posisi exercise, ke depan bagaimana agar Bali ini lebih mandiri kalau kita punya pemasukan segitu, kerja sama dengan baik, selesai semua dan ini adalah kebutuhan lintas wilayah di seluruh Bali,” tandasnya. (sar)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved