Penyidikan Penemuan Bayi di By Pass Kusamba Masih Temui Jalan Buntu

Sebulan melakukan penyidikan, jajaran kepolisian masih mengalami kesulitan dalam menemukan orang tua bayi yang dibuang di By Pass Kusamba

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali / Eka Mita Suputra
Bayi laki-laki yang ditemukan warga di Bypass Kusamba, Klungkung, Bali, Senin (4/2/2019) ketika mendapat perawatan di Puskesmas Dawan II 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Sebulan melakukan penyidikan, jajaran kepolisian masih mengalami kesulitan dalam menemukan orang tua bayi yang dibuang di By Pass Kusamba, Senin (4/2/2019) lalu.

Melihat TKP yang berada di jalur lintas provinsi, membuat jajaran Polsek Dawan bekerja sama dengan Polres tetangga seperti Polres Karangasem dan Polres Gianyar untuk mengungkap kasus ini.

"Meskipun sebulan belum ada titik terang, kami tetap lanjutkan penyelidikan," ujar Kapolsek Dawan AKP I Kadek Suadnyana, Rabu (13/3/2019).

 

Baca: Ingat Bayi Yang Dibuang di Bypass Kusamba Dan Dirubung Semut? Begini Keadaannya Sekarang

Baca: Kondisi Bayi yang Ditemukan di Bypass Kusamba Makin Sehat, Sesak Bayi Telah Berkurang

Menurutnya, minimnya saksi di TKP masih menjadi kendala bagi kepolisian dalam memecahkan kasus tersebut.

Bahkan untuk menemukan orang tua bayi itu, pihak jajaran Polsek Dawan telah berkoordinasi dengan masing-masing banjar di semua Desa di Wilhum Klungkung.

Mengingat TKP berada di jalur lintas provinsi, Polsek Dawan bahkan telah bekerja sama dengan Polres Gianyar dan Karangasem untuk sama-sama melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

Baca: Bayi Yang Ditemukan di Bypass Kusamba Kondisinya Kini Menurun, Sesak Nafas Hingga Infeksi

Baca: Kronologi Bayi Dibuang di Pinggir Bypass Kusamba Hingga Dirubung Semut, Kini Kondisinya Sehat

"Kami juga bekerja sama dengan Polres Gianyar dan Karangasem untuk sama-sama mengatensi kasus ini," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, warga dikagetkan dengan penemuan bayi laki-laki, di Bypass Kusamba, Klungkung, Bali, Senin (4/2/2019).

Darah mengering masih tampak menempel di tubuh bayi itu saat pertama kali ditemukan.

Warga di sekitar TKP Ni Ketut Sunarsih menjelaskan, bayi itu pertama kali ditemukan sekitar pukul 08.30 Wita.

Baca: Benarkah 71 Juta Pekerjaan Lama Akan Hilang di Era Digitalisasi?

Baca: BNNP Bongkar Penyelundupan Sabu 1 Kg ke Bali, Tangkap 6 Tersangka & Ungkap Jaringan Denpasar-Medan

Bayi itu ditemukan berbalut handuk, dan dimasukkan ke tas jinjing.

"Saat ditemukan bayi itu menangis karena direbut semut," ujar Ni Ketut Sunarsih saat ditemui di sekitar TKP.

Setelah penemuan itu, warga sekitar TKP menghubungi petugas kepolisian yang kemudian membawa bayi malang itu ke Puskesmas Dawan II.

Kepala Puskesmas Dawan II dr I Ketut Apriantara mengungkapakan, bayi itu diterima dalam keadaan tanpa busana dan belum dibersihkan. 

Baca: Maraknya Produk Lip Tint & Lip Balm Berbahaya, Siswa Smansa Ciptakan Produk Berbahan Alami

Baca: Soal Kedekatannya dengan Gisel, Wijin: Keluarga Udah Nanyain

Bahkan semut sudah sampai masuk ke hidung dan mulutnya.

Tali pusar juga masih menemel di perut bayi itu 

"Dari kondisi darah yang mengering di tubuh bayi, diperkirakan ia lahir sekitar 6-8 jam lalu," jelas dr I Ketut Apriantara

Dari hasil pemeriksaan, bayi tersebut dalam keadaan sehat dengan berat 2,7 Kg dan panjang 49 cm.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved