Jembatan Cinta Nusa Lembongan Putus
Kisah Pilu Korban Jembatan Cinta, Komang Sudiarta Selamat Setelah Merobek Baju
Sudiarta beserta istrinya Ni Wayan Rusminingsih dan putrinya Putu Lia Puspita Dewi, menjadi saksi hidup dari peristiwa yang merenggut 8 korban jiwa
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Dalam kondisi mulai panik, ia berusaha membuka dan merobek bajunya.
“Kondisi sangat gelap saat itu. Saya berusaha merobek baju saya yang tersangkut di jembatan. Ketika nyaris putus asa, sangkutan itu akhirnya berhasil saya lepas. Saya sudah nyaris kehabisan nafas karena kurang lebih 5 menit terjebak di dalam air,” ungkapnya.
Beruntung, saat itu istri dan putri Sudiarta berhasil menyelamatkan diri terlebih dahulu dengan berpegangan pada material kayu jembatan yang runtuh.
Saat berusaha menyelamatkan diri, Sudiarta sempat merasakan ada korban lain yang berusaha meraih tubuhnya.
“Ketika itu saya sudah sangat panik. Di pikiran saya saat itu hanya terbayang istri dan anak saya. Beruntung mereka selamat, karena saat kejadian kebetulan ketinggian air tidak terlalu dalam, hanya sekitar 1 meter,” ucap Sudiarta.
Menurut dia, banyaknya korban jiwa dalam insiden itu karena sebagian korban terjebak di dalam air akibat tertimpa reruntuhan jembatan atau tertindih sepeda motor.
Kemarin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali menghentikan pencarian korban ambruknya Jembatan Kuning, karena tidak ada lagi laporan korban hilang dari masyarakat.
Menurut keterangan BPBD, jumlah korban tewas dipastikan 8 orang dan luka-luka 34 orang.
Seluruh korban tewas dan luka adalah warga Desa Jungut Batu dan Nusa Lembongan. (*)