Tragis, Anak Semata Wayang Ini Pergi untuk Selamanya dengan Cara Mengenaskan di Susut Bangli

Arsana tidak mengtahui dari arah berlawanan datang sepeda motor lain yang dikendarai Dede Mulyadi yang mebonceng I Made Dwi Mahendra (15).

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Petugas kepolisan menujukkan dua sepeda motor milik korban yang ringsek, Minggu (17/12/2017). 

Sedangakan Made Dwi Mahendra, mengalami bengkak dan lecet pada kaki kiri, dan luka robek pada kepala.

"Pasien Arsana meninggal saat perjalanan menuju RSUD Bangli, dan pada pukul 21.03 Wita jenazahnya telah dibawa keluarganya ke Singaraja. Sedangkan pasien Made Dwi Mahendra dirujuk ke RSUP Sanglah pukul 22.04 Wita," ungkapnya, Minggu (17/12/2017).

Kanit Laka Lantas, Iptu I Made Sumardika menjelaskan, Komang Arsana dalam perjalanan pulang ke Singaraja dari  bersembahyang bersama dengan keluarganya di daerah Susut.

Arsana yang saat itu melaju di depan mobil keluarganya, bermaksud untuk menyalip dua mobil di depannya.

"Belum sampai menyalip mobil kedua, datang kendaraan dari arah berlawanan sehingga kecelakaan tidak dapat terhindarkan," ujar dia.

Lanjut Sumardia, dugaan sementara, kecelakaan terjadi karena kelalaian Komang Arsana pada saat mendahului kendaraan serta tidak memperhatikan datnagnya motor lain dari arah berlawanan.

Barang bukti Scoopy merah dan Supra X silver masih berada di Polres Bangli.

Kasus ini masih dalam proses penanganan pihak kepolisan.

"Karena keluarga yang bersangkutan masih berkabung, rencananya dua hari ke depan (besok) akan dilakukan pemeriksaan saksi-saksi," tandasnya.    

Mondar-mandir Gelisah

Nengah Libur, tampak jelas masih berduka.

Bagaimana tidak, anak semata wayangnya itu harus pergi untuk selamanya.

Libur yang kemarin didampingi Perbekel Desa Tiga Susut, Putu Merta Utama menuturkan, anaknya yang masih duduk di kelas IX SMPN 1 Susut ini, terlihat mondar-mandir seakan gelisah sebelum berangkat membeli sepatu di Bangli.

Ia mengaku sama sekali tidak menyangka bahwa kegelisahan anak satu-satunya terebut, ternyata sebuah petanda yang berujung pada musibah nahas.

"Jenazah sudah dikubur pukul 14.00 Wita tadi (kemarin). Kami sudah ikhlas dengan kepergian anak kami. dan berharap masalah ini cepat selesai," kata Nengah Libur. (*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved