'Menembus Langit', Buku Kisah Perjalanan IB Putu Dunia hingga jadi Kasau
Karena setelah 67 tahun Indonesia merdeka, baru pertama kalinya putra Bali mendapat kepercayaan menyandang pangkat Bintang 4 TNI/Polri
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - 'Kasau adalah jabatan tertinggi Angkatan Udara.
Pada zamannya saya sebagai taruna Akademi Angkatan Udara, Kasau adalah cita-cita semua taruna.
Dalam perjalanan waktu, cita-cita yang semula diucapkan menjadi cukup disimpan di dalam hati sampai menjadi kenyataan.'
Pertanyaan apakah akan jadi Kasau kembali muncul pada akhir tahun 2012 sejak Marsekal TNI (Purn) IB Putu Dunia dilantik oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Kepala Staf Angkatan Udara ke 19.
Sekilas pertanyaan tersebut terdengar aneh karena secara ketentuan/legal formal tidak ada masalah.
Baca: Makna Dan Kesakralan Tarian Legong Lasem Hingga Peserta Kerauhan di Depan Pui Agung Denpasar
Baca: Sandiaga Uno: Saya Anggap Itu Sambutan, Solidaritas Warga Gelar Aksi Dukung Jokowi
Namun, kalau melihat sejarah dan kebiasaan, maka pertanyaan tersebut menjadi ada relevansinya.
Karena setelah 67 tahun Indonesia merdeka, baru pertama kalinya putra Bali mendapat kepercayaan menyandang pangkat Bintang 4 (empat) TNI/Polri, sekalipun sebelumnya ada yang memiliki kemampuan dan prestasi yang mumpuni.
Perjalanan Marsekal TNI (Purn) IB Putu Dunia dari nol hingga akhirnya menjabat Kasau pun dituliskannya pada sebuah buku berjudul ‘Menembus Langit’.
Tetapi buku setebal 162 halaman tersebut tidak ditulis langsung oleh putra kelahiran tahun 1957 tersebut.
“Kenapa ditulis oleh Nyoman Putrawan, tidak saya sendiri yang menulisnya? Maksud saya agar substansi isi buku ini dapat dibahasakan tepat. Saya memilih Penulis Nyoman Putrawan untuk menulis dan membahasakan perjalanan di TNI AU,” ucap Putu Dunia, Sabtu (23/2/2019) di Grand Inna Heritage Bali.
Baca: Suwandi Berharap Porprov di Tabanan Lancar, KONI Bali Gelar Rapat Anggota Tahun 2019
Baca: 12 Atlet Muay Thai Bali akan Dikirim ke Liganas XI di Riau
Peluncuran buku ditandai dengan penandatangan oleh Gubernur Bali yang diwakili oleh Sekda Pemprov Bali Dewa Made Indra, Pangkoopsau II Marsda TNI Henri Alfiandi, Pangkohanudnas Imran Baidirus, Wadan Kodiklatau Marsma TNI I Nyoman Tri Santosa, Komandan Lanud I Gusti Ngurah Rai Kolonel Pnb Wibowo Cahyono Soekadi, dan tamu undangan lainnya.
Usai prosesi tersebut, dilanjutkan dengan ramah tamah makan siang bersama diiringi musik akustik.
Ia menambahkan, judul ‘Menembus Langit’ adalah hasil diskusi.
Kenapa mengambil judul tersebut, Putu Dunia mengatakan karena Angkatan Udara dekat dengan langit sehingga diambil kata Menembus Langit sebagai judul.
“Buku ini dibuat begitu tipis dengan harapan agar dapat dibaca, jika tebal tidak akan dibaca. Dan mudah dibawa kemana-mana. Saya ingin memotivasi dan menginspirasi generasi muda Bali, agar dapat mengikuti sukses seperti saya menjadi seorang Kasau saat itu untuk mengembangkan diri secara optimal pada bidang masing-masing,” tuturnya.
Baca: Bukan Hanya Mitos, Mata Berkedut Ternyata Pertanda Ada Yang Tidak Beres di Tubuh Anda
Baca: Kisah Sniper TNI Tatang Koswara Dihujani Peluru Usai Tembak Kepala Komandan Musuh
Hal ini sebagai kewajiban moral saya untuk turut mendorong generasi muda dalam menyiapkan masa depannya.
Sebagai anak yang dilahirkan di Desa Nyambu, Tabanan, Bali, Putu Dunia mengaku sangat bersyukur.
"Betapa tidak, menurut cerita para orang tua, sejak lahir saya sangat disayang bapak dan ibu,” ucapnya.
Sampai urusan untuk membuat nama saja, mereka harus minta petunjuk pedanda (pendeta).
Sebelum sekolah, garis tangan saya dimintakan untuk dibaca oleh orang yang paham, dan mengatakan bahwa saya kelak akan menjadi pejabat/pemimpin.
"Kebetulan di masa kanak-kanak saya sudah menjadi komandan kecil-kecilan, mempunyai beberapa anak buah yang setia. Sewaktu di sekolah dasar, tanpa upaya khusus saat kenaikan ke kelas, saya mendapat juara pertama dengan hadiah 6 buah buku tulis (barang menarik waktu itu)," kisahnya.
Baca: Gelar Annual Gathering ke-9, IT Bali Tingkatkan Skill Terknologi Rekan Seluruh Bali
Baca: Dititipkan, Bocah Malang Ini Tewas Dianiaya Kekasih Ibunya
Kondisi di atas membangun keyakinan diri akan potensi yang dimiliki, dan berkomitmen untuk terus menggalinya dengan giat belajar agar mampu unggul dalam persaingan nilai.
Dalam perjalanan waktu, manakala pendidikan di sekolah lanjutan SLTP, SLTA dan Akademi, saya berusaha lebih keras untuk berprestasi dan ternyata berhasil dengan baik.
Keberhasilan dalam pendidikan belum tentu bisa menjamin untuk sukses dalam karier.
Kata orang perlu keberuntungan/nasib baik.
"Cerita keberuntungan, di lingkungan bertugas ada hal yang menguntungkan saya. Sejak awal dinas di TNI AU, saya mendapat Korp/Jurusan Penerbang (PNB) untuk menerbangkan pesawat tempur dan singkatan PNB itu diidiomkan sebagai 'Perwira Nasib Baik'," tuturnya.
Baca: Lomba Lari Sarung Menguji Kekompakan Orang Tua dan Anak Berkebutuhan Khusus
Baca: Curhat Seorang Buzzer Pilpres 2019 Hampir Tiap Hari Terima Teror Ancaman Pembunuhan
Walaupun demikian, menurutnya, agar memiliki nasib baik maka perlu perjuangan agar bisa memenangi persaingan, bisa memiliki nilai lebih (walaupun sedikit) daripada orang lain.
“Seperti makna dari luck is what happen when preparation meets opportunity. Rupanya nasib baik itu bukan bawaan lahir, tidak datang dengan sendirinya. Perlu usaha mempersiapkan diri sebaik-baiknya setiap saat, sehingga apabila ada kesempatan bisa berhasil,” imbuhnya.
Buku tersebut menginspirasi generasi muda yang hadir dari beberapa Sekolah Menengah Kejuruan seperti SMKN 5 Denpasar, SMK Penerbangan Cakra Nusantara, serta Mahasiswa dari Universitas Udayana.
Tak ketinggalan, mereka juga meminta berswafoto dengan Marsekal TNI (Purn) IB Putu Dunia.
“Menurut saya beliau sangat menginspirasi, ini pertama saya mengenal dan mengetahui sosok beliau. Dari buku yang ditulisnya itu saya baca sekilas mengenai kisah kariernya sangat wah sekali, dapat memotivasi saya,” ucap siswa SMKN 5 Denpasar, Bagus Andra Yuda.(*)