Ketika Semuanya Hening Dan Tanpa Gerak, Inilah Hari Suci Nyepi di Bali

Kalau sempat berkunjung ke salah satu kota di Bali pada hari Raya Nyepi itu, Anda akan merasakan suasana yang lain dari biasa.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/ Rizal Fanany
Suasana di kawasan lapangan Puputan Badung, Denpasar, Bali 

Umat berbondong-bondong membawa arca dewa-dewi, serta pratima dan pralingga, perkakas pura berupa tombak, permata, kepingan emas, dll.

Setelah diupacarai secara khusus, benda-benda itu dianggap sebagai media untuk lebih memantapkan pemusatan pikiran kepada Tuhan serta roh-roh leluhur yang berjasa bagi generasi sekarang. 

Di tengah laut atau mata air, umat menyucikan diri dan media atau simbol yang dibawa, serta memantapkan diri untuk menyambut hari raya Nyepi.

Setelah upacara itu, seluruh media atau simbol yang telah disucikan disemayamkan di pura atau bale agung, sebagai simbol permohonan agar Tuhan, dewa-dewi, roh leluhur hadir di sana.

Upacaranya disebut nyejer dan berlangsung hingga sehari menjelang Nyepi

Selama upacara, dipersembahkan puja bhakti dan sesajen yang berupa canang wangi-wangian, nasi dan lauk pauk, jajanan, buah-buahan, dsb.

Lalu, umat memohon air suci untuk kesejahteraan dan penyucian diri, semua makhluk hidup, dan alam semesta. (Ditulis oleh I Gede Agung Yudana)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved