Gempa Bali 5,8 SR: Dua Siswa & Satu Guru Tertimpa Runtuhan, 45 Bangunan Rusak

Para guru dan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, berhamburan ke luar kelas saat gempa bumi berkekuatan 5,8 SR

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Zaenal Arifin
DIGUNCANG GEMPA - Pecahan genteng berserakan di halaman SDN 1 Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Selasa (6/7/2019) pagi. 

Selain keretakan pada bagian tembok, beberapa genteng di atap bangunan sekolah juga runtuh. "Syukurnya saat genteng runtuh tidak ada siswa yang berada di bawahnya. Saat itu siswa sedang jam istirahat dan memang berada di luar ruangan kelas," tambahnya.

Untuk di SDN 11 Jimbaran, beberapa genteng di sejumlah bangunan sekolah itu juga runtuh. Tapi tidak menimpa siswa atau guru. Namun terjadi kepanikan dan ada siswa sampai menangis.

"Siswa panik saat gempa. Dan beberapa siswa juga sempat nangis. Dibantu para guru, para siswa menyelamatkan diri ke tempat terbuka di halaman sekolah," ungkap Kepala SDN 11 Jimbaran, Made Nuratih.

Plt Kalaksa BPBD Badung, I Wayan Wirya, membenarkan adanya korban luka ringan akibat gempa bumi kemarin. "Para guru dan siswa yang mengalami luka ringan sudah langsung mendapatkan penanganan medis dari tim kami," ujar Wirya di Nusa Dua.

Ia menyampaikan, sejumlah sekolah di Badung juga mengalami kerusakan akibat linuh ini. "Untuk sekolah yang rusak di antaranya adalah SD Negeri 1, 3, 5 dan 8 Ungasan, SD Negeri 1 dan 2 Tuban, SMP Negeri 2 Ungasan, SMP Negeri 5 Kuta Selatan dan sejumlah sekolah lain yang masih terus kami data," ungkapnya.

Tamu-Pasien Panik

Guncangan gempa juga dirasakan tamu-tamu hotel di wilayah Bali Selatan. Para wisatawan yang tengah berlibur panik dan berhamburan ke luar dari kamar hotel. Salah satunya di kawasan The Nusa Dua Bali.

“Gempa bumi dirasakan lumayan keras di kawasan The Nusa Dua. Wisatawan yang menginap sempat panik saat gempa tetapi langsung dapat ditenangkan oleh staf hotel. Terdapat kerusakan minor seperti genteng jatuh dan bangunan mengalami retak sedikit,” kata Managing Director The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita, kepada awak media.

Ngurah Ardita menambahkan operasional di Kawasan The Nusa Dua tidak terganggu, dan pihaknya langsung melakukan asesment terhadap Gapura yang mengalami kerusakan untuk penanganan dan renovasi.

Manager On Duty Inaya Putri Hotel, Diah Anggraeni, juga menyampaikan tamu-tamu sempat panik berhamburan keluar hotel namun tertanggulangi dengan cepat. “Namun sejauh ini tidak ada tamu yang luka ringan tertimpa genteng atau lainnya. Bangunan hotel pun hanya retak sedikit di beberapa sisi,” imbuhnya.

Tidak ada wisatawan yang menjadi korban atau mengalami luka ringan akibat gempa kemarin. Pun tidak ada yang langsung memutuskan cek out mendadak pasca gempabumi.

Suasana kepanikan juga terjadi di RSUP Sanglah, Denpasar. Guncangan gempa terasa cukup keras di wilayah Denpasar. Puluhan pegawai, pasien, dan penjenguk berhamburan menyelamatkan diri.

Seorang pasien, Nengah Nurini (49) menceritakan, saat terjadi gempa ia tengah berada di apotek. Dalam kondisi panik ia langsung berlari ke taman.

"Saya pas ambil obat di dalam apotek. Semuanya keluar berhamburan. Pegawai juga keluar masih bawa map-map gitu. Tapi yang ada yang belum sempat keluar karena gempanya gak lama," ucapnya.

Sementara Kadek Kerni, orangtua dari pasien yang berada di ruang Angsoka lantai 3 ruang 301 menuturkan, ia dan anaknya berlari keluar saat terjadi gempa. "Saya lari keluar dengan anak saya yang dirawat. Dua orang pasien diam saja di atas kasur karena mungkin tidak kuat jalan. Keras sekali gempanya. Saya lari sampai pintu," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved