Gempa Bali 5,8 SR: Dua Siswa & Satu Guru Tertimpa Runtuhan, 45 Bangunan Rusak
Para guru dan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, berhamburan ke luar kelas saat gempa bumi berkekuatan 5,8 SR
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ady Sucipto
Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna, saat dikonfirmasi menyatakan pasien yang dirawat tidak ada sampai keluar gedung. “Hanya di dalam saja," tandasnya.
Bangunan Rusak
Di Kota Denpasar, gempa menyebabkan padmasana Pura Agung Lokanatha di Taman Kota Lumintang, mengalami kerusakan. Penjaga pura, Jro Mangku Ketut Tarsana, mengatakan kerusakan terjadi pada bagian ujung atas yang jatuh ke bagian belakang.
"Dia jatuhnya ke belakang kemudian di bawahnya terdapat patung garuda itu kena. Hanya ulun (ujung) itu yang dapet tadi," tuturnya.
Saat kejadian dirinya mengaku sedang ngayah bersama pemangku lain. Gempa terjadi bertepatan persembahyangan Purnama bersama beberapa dinas di Pemkot Denpasar.
"Secara kebetulan persembahyangan telah selesai. Kita bersyukur tidak ada banyak orang dan korban," tutur Mangku Tarsana, yang mengatakan getaran gempa di sekitaran Pura Lokanatha memang lumayan keras.
Sementara di Kabupaten Gianyar, gempa menyebabkan gedung DPRD Gianyar mengalami sejumlah kerusakan. Murda atau ornamen genteng terbuat dari beton, dengan diameter sekitar 60 centimeter (cm), jatuh menimpa atap toilet dan ruang Tata Usaha (TU) Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Gianyar.
Beruntung, ketika ornamen merusak bangunan Rutan Gianyar, para staf telah menyelamatkan diri ke lapangan rutan, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Pantauan Tribun Bali, dua orang tukang tengah memperbaiki atap toilet dan ruang TU Rutan Gianyar, Selasa (16/7) pukul 12.35 Wita. Atap tersebut tampak berlubang dengan diameter sekitar 2 meter x 70 cm.
Kepala Rutan Kelas IIB Gianyar, I Nyoman Mudana, bersyukur ketika gempa terjadi, para staf rutan telah menyelamatkan diri ke lapangan.
“Tadi habis apel pagi, semua pegawai dan tahanan sembahyang bersama. Usai sembahyang masuk ke ruangan, tapi tiba-tiba ada gempa besar, lalu semua lari ke lapangan rutan. Setelah gempa berhenti, dan kembali ke ruangan, kami sudah mendapati bangunan sudah rusak,” ujarnya saat ditemui di dalam rutan, kemarin.
Mudana mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Hanya saja, saat gempa besar terjadi, Kasubag TU Rutan Gianyar, jatuh ketika berlari menyelamatkan diri.
Guncangan cukup besar juga dirasakan warga Jembrana, yang menjadi pusat gempa. Satu di antara korban adalah seorang siswa di Jembrana yang sampai pingsan akibat goncangan gempa.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Ketut Eko Susila AP, menyatakan tidak ada korban jiwa. Hanya korban luka akibat tertimpa runtuhan yang menimpa seorang siswa SMPN 5 Mendoyo, I Ketut Semadi Yoga Yasa, serta seorang siswa Ni Komang Ariani tak sadarkan diri.
Selain di SMPN 5 Mendoyo, kerusakan bangunan juga terjadi di SDN 1 Yeh Sumbul, kemudian rumah milik I Gede Pasek Wiasa dan Pasek Wiasa di Banjar Kemoning, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya.