Gempa Bali 5,8 SR: Dua Siswa & Satu Guru Tertimpa Runtuhan, 45 Bangunan Rusak
Para guru dan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, berhamburan ke luar kelas saat gempa bumi berkekuatan 5,8 SR
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ady Sucipto
Kerusakan rumah warga akibat gempa juga terjadi di Kabupaten Buleleng. Tercatat dua rumah semi permanen milik Wayan Ritawan (40) di Banjar Dinas Kelod, Desa/Kecamatan Busungbiu, dan rumah Gede Sutapa (57) di Banjar Dinas Dauh Pura, Desa Depeha, Kubutambahan, mengalami kerusakan dan menyebabkan kerugian materiil sekitar Rp 20-25 juta.
Dituturkan Ritawan, saat gempa terjadi, rumah dalam keadaan kosong. Ia pergi bekerja di salah satu toko bangunan wilayah Desa Busungbiu. Sedangkan istrinya mengantarkan sang anak pergi ke sekolah.
Saat tengah sibuk bekerja, Ritawan tiba-tiba merasakan guncangan gempa yang cukup keras. Hingga perasaan cemas pun muncul. Ia bergegas meminta izin kepada bosnya untuk pulang, menengok kondisi rumahnya.
Perasaan cemas Ritawan rupanya terbukti. Setibanya di rumah, pria kelahiran 6 Juni 1978 ini mendapati sebagian atap dan tembok rumahnya telah roboh.
"Atap yang roboh itu tepat dibagian kamar tidur. Tembok-tembok juga sebagian roboh. Ini rumah sudah tua, umurnya sekitar 20 tahun. Saat dibangun memang tidak ada betonnya, karena tidak punya biaya, asal ada tempat berteduh saja," ungkap Ritawan lirih.
Akibat kejadian ini, Ritawan terpaksa mengungsi sementara waktu ke rumah kerabatnya di wilayah Desa Busungbiu. Ia berharap, pemerintah dapat memberikan bantuan, untuk memperbaiki rumahnya yang rusak.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota se-Bali ada 45 laporan kerusakan bangunan.
Dari 45 laporan kerusakan bangunan itu, jumlah paling banyak yakni sebanyak 36 kerusakan terjadi di Kabupaten Badung. Kabupaten lain yang mengalami dampak kerusakan akibat gempa ini yakni Jembrana (4 bangunan rusak), Buleleng (2), Gianyar (2), dan Denpasar (1).
Dampak gempa ini tidak mengakibatkan operasional bandara terganggu, aktivitas masyarakat juga berjalan normal. “Hasil koordinasi dengan humas bandara, operasional Bandara Ngurah Rai tetap berjalan normal," kata Rentin. (zae/azm/ang/rtu/sui)