Liputan Khusus
Ngamuk Saat Kuota Internetnya Habis, Begini Ciri-ciri Orang Kecanduan Gadget, Mirip Pecandu Narkoba
Saat ini hampir semua orang menggunakan smartphone alias ponsel pintar. Namun kenapa ada yang kecanduan sampai depresi, gila, bahkan hendak bunuh
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ady Sucipto
“Jadi ketidakberdayaannya di kehidupan nyata itu dibawa ke arah dunia maya gitu. Akhirnya lama-lama dia meninggalkan dunia nyatanya,” ungkapnya.
Pencegahan dan Penyembuhan
Adapun untuk pencegahan dan penyembuhan dari kecanduan gadget, menurut dr Rai, harus dikenali terlebih dahulu tingkat kerentanan seseorang.
Berdasarkan penelitian ke para pecandu, ia menyimpulkan bahwa orang yang rentan terhadap hal-hal yang bisa menimbulkan kecanduan adalah yang miorotisisemnya kurang atau orang yang kendali impulsnya tinggi.
“Orang-orang yang remaja yang semacam ini itu rentan kalau ketemu hal-hal yang bisa menimbulkan kecanduan,” ungkapnya.
Menurutnya, cara pencegahan dari segi orang itu sendiri adalah mengetahui apakah orang tersebut punya tingkat kerentanan terhadap kecanduan atau tidak.
Jika sedari awal telah diketahui, maka ia bisa menyadari dan mampu menyesuaikan diri.
“Memahami diri kita apakah kita rentan atau tidak. Kalau kita paham itu dari awal, kita bisa membatasi diri, keluarga juga bisa ikut men-support,” katanya.
Lain halnya yang sudah telanjur kecanduan.
Menurut Rai, pengobatan bisa dari pribadi terlebih dahulu.
Misalnya, membatsi diri menggunakan ponsel, membuat kegiatan yang menjauhkan diri dari ponsel, dan mengevaluasi penggunaan ponsel.
“Kalau media sosial instagram berapa jam kita pakai sehari misalnya. Kemudian mulai mengampanyekan tatap muka, ketemu, aktivitas outdor, dan sebagainya itu penting.
Tapi jika tahapnya sudah adiksi, sebagian besar harus minum obat karena zat dalam otaknya sudah terganggu,” tandas psikiater yang juga aktif dalam kegiatan sosial khususnya soal anak dan perempuan ini.
Sedangkan, menurut Direktur RSJ Provinsi Bali, dr I Dewa Gede Basudewa SpKJ, untuk mencegah agar anak-anak tidak terlalu ketergantungan dengan ponsel adalah dengan cara mencari saingan dari ponsel itu sendiri.
Dari beberapa pasien yang sempat ia tangani, cara ini menurutnya relatif berhasil.