Anak Bendesa Adat Tegal Linggah Tabanan Kecelakaan Maut, Kepala Raka Pecah Membentur Truk

Duka menyelimuti keluarga Bendesa Adat Tegal Linggah, I Nyoman Wiarsa. Anak pertama jro bendesa, I Putu Raka meninggal setelah mengalami kecelakaan

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
Istimewa
I Putu Raka Derby 

Duka menyelimuti keluarga Bendesa Adat Tegal Linggah, Penebel, Tabanan, I Nyoman Wiarsa. Anak pertama jro bendesa, I Putu Raka Derby (23), meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalulintas.

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Ribuan buah nanas berserakan di Jalan Ahmad Yani, Desa Abiantuwung, Kediri, Tabanan, Jumat (1/11/2019) pagi.

Arus lalulintas juga mengalami kemacetan.

Sejumlah personel Satlantas Polres Tabanan pun tampak sibuk mengurai tumpukan kendaraan.

Kondisi tersebut merupakan buntut kecelakaan maut yang terjadi di wilayah hukum Polres Tabanan sekitar pukul 04.00 Wita.

Seorang pria berusia 23 tahun, I Putu Raka Derby, asal Banjar Tegallinggah Kaja, Desa Tegallinggah, Penebel, Tabanan, meninggal di tempat setelah menabrak truk pengangkut buah nanas.

Kondisi Raka cukup mengenaskan.

Kepalanya pecah setelah sempat membentur bagian pojok kanan truk.

UMK Badung Disepakati Rp 2.930.092, Bagaimana dengan Gianyar dan Lainnya?

75 Persen Perusahaan Belum Terapkan UMK, Karangasem Usulkan UMK Tahun 2020 Rp 2,5 Juta

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut merupakan kecelakaan beruntun.

Melibatkan tiga kendaraan, yakni sepeda motor (yang dikendarai korban), mobil pribadi berwarna silver, dan sebuah truk yang bermuatan buah nanas.

Bermula saat korban membonceng temannya, I Putu Wahyu Setiawan, bergerak dari arah timur (jurusan Denpasar) menuju arah barat (arah Gilimanuk) menggunakan sepeda motor.

Korban bermaksud pulang ke Tabanan.

Saat itu, arus lalulintas berjalan normal.

Sebelum tiba di di TKP, ia masih berada di belakang sebuah mobil berwarna silver yang dikendarai I Nyoman Sukadana Giri (65) bersama penumpangnya Ni Putu Suaci (57).

Raka kemudian berniat mendahului mobil tersebut dengan kecepatan sedemikian rupa.

Namun ia mengambil haluan terlalu ke kanan.

Nahas, saat bersamaan datang sebuah truk bermuatan nanas yang dikendarai Sokran (43) dari arah berlawanan.

Tabrakan pun tak terhindarkan.

Koster Tetapkan UMP Bali Rp 2,4 Juta, UMK Badung Jadi yang Tertinggi Sebesar Rp 2,9 Juta

Pengedar Sabu Lintas Kabupaten Tertangkap, Dody Tergiur Upah 500 Ribu

Karena tabrakan diduga begitu keras, truk sempat oleng dan menyeret pengendara sepeda motor beberapa meter.

Selanjutnya truk jatuh dalam keadaan miring ke arah selatan hingga menabrak mobil warna silver dan sempat melintang di bagian selatan badan jalan.

Akibat kejadian kejadian tersebut, Raka meninggal dunia di tempat dengan kondisi bagian kepala pecah.

Sedangkan Putu Wahyu yang dibonceng mengalami luka-luka berat.

Ia patah tulang pada tangan kanan dan kiri serta patah pada betis kanan.

Saat ini dirawat di RSUD Mangusada Badung.

Sementara pengemudi mobil warna silver, Sukadana, empat gigi bagian atasnya patah.

Sedang penumpangnya, Suaci, mengalami luka ringan pada kepala samping kiri dan sudah mendapatkan perawatan di BRSU Tabananan.

Adapun sopir truk dalam keadaan selamat.

Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini: Masih Jomblo, Jangan Khawatir Aries, Kejutan Menyenangkan Menunggumu!

Kebakaran Hutan di Lereng Gunung Batur, Api Membara 100 Meter dari Pura Pasar Agung

“Korban meninggal dunia di TKP. Ia mengalami luka parah di bagian kepala (pecah kepala). Sementara setelah kecelakaan tersebut sebuah mobil juga mengalami penyok pada bagian depan dan truk yang bermuatan buah nanas ini sempat terguling di badan jalan sebelah selatan (arah Gilimanuk),” ungkap Kasatlantas Polres Tabanan, Iptu Ni Luh Putu Wila Indrayani, Jumat (1/11/2019).

“Untuk sementara sopir truk sudah kami amankan di kantor untuk diminta keterangannya,” tambah Wila.

Adapun korban Raka sudah dibawa ke rumah duka setelah sempat dititipkan di ruang jenazah BRSU Tabanan.

Keluarga pun tak kuasa menahan kesedihan saat membawa pulang jenazah Raka.

Beberapa anggota keluarga tampak menangis histeris di BRUS Tabanan, Mereka masih tak rela dengan kepergian korban yang begitu cepat.

Bahkan, dua orang keluarganya hingga tak sadarkan diri.

Perbekel Tegal Linggah, I Putu Adi Karsa Utama, menyampaikan sesuai hasil pembahasan dengan keluarga korban dan menyesuaikan adanya Karya Agung Ngenteg Linggih di Pura Kahyangan Dalem Desa Adat Tegal Linggah, korban akan dikubur di setra setempat atau makingsan ring pertiwi hari ini, Sabtu (2/11/2019).

Kasus Pura Pucak Gegelang Belum Jelas Kelanjutannya, Kelian dan PHDI Mengaku Belum Dihubungi BPR

Kemenkumham Buka 3.532 Formasi CPNS 2019 untuk Lulusan SMA, Ini Syarat Dan Rinciannya

“Kemungkinan sore hari. Di atas pukul 15.00 Wita. Itu karena di sini (Desa Adat Tegal Linggah) akan dilaksanakan Karya Agung Ngenteg Linggih di Kahyangan Dalem. Artinya makingsan di pertiwi dulu,” ujarnya.

Raka meninggalkan seorang istri dan seorang anaknya yang berusia satu tahun lebih.

Korban selama hidupnya dikenal sebagai pecinta motor, dengan mengoleksi sejumlah motor termasuk Harley Davidson. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved