Belum Setahun Diresmikan, Pondasi Pasar Badung Rusak & Retak, Komisi III DPRD Denpasar Lakukan Sidak

Beberapa bangunan Pasar Badung di sebelah barat, tempelan bata yang ada di bagian pondasinya terlepas alias ambruk, serta mengalami keretakan

Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
TRIBUN BALI/ WEMA SATYADINATA
Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar, Eko Supriadi saat menunjukkan kerusakan bagian pondasi Pasar Badung yang sampai ambruk dan mengalami keretakan, Senin (9/12/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada bulan Maret 2019 lalu, bangunan Pasar Badung di Kota Denpasar mulai terlihat mengalami permasalahan.

Beberapa bangunan yang berada di sebelah barat, tempelan bata yang ada di bagian pondasinya terlepas alias ambruk, serta mengalami keretakan.

Selanjutnya, DPRD Kota Denpasar melakukan sidak untuk melihat kondisi fisik bangunan yang menggunakan anggaran Rp 150 miliar tersebut.

Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar, Eko Supriadi serta didampingi anggota dewan lainnya saat melakukan sidak di Pasar Badung mengatakan pemeliharaan gedungnya masih menjadi tanggung pemborong.

Pemkot Denpasar Gelar Lomba Memasak di Pasar Badung, Peserta Beli Bahan Langsung di Tempat

PD Pasar Badung Belum Bisa Memungut Sewa Los dan Kios Meski Hibah Sudah Turun

Festival Pasar Rakyat Promosikan Pasar Badung Jadi Ruang Publik yang Kreatif

“Terkait banyak tempelan yang terjatuh menjadi tanggung jawab rekanan,” kata Eko usai melakukan sidak di Pasar Badung, Denpasar, Senin (9/12/2019).

Ia mengimbau kepada pihak kontraktor dan rekanan agar apa yang menjadi masukan dari pihak Dewan agar ditindak lanjuti dan diselesaikan.

Dengan membuat kajian kemudian memperbaiki bangunan-bangunan yang mengalami kerusakan tersebut.

Dikatakannya tujuan dilakukan sidak adalah sebagai bentuk pengawasan, serta mengetahui kondisi Pasar Badung secara langsung, pasca diresmikan.

Selain itu untuk melihat apakah kios-kios yang ada sudah diisi secara maksimal.

Pihaknya berharap agar pasar ini benar-benar dipergunakan dan difungsikan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat Denpasar pada khususnya, dan Bali pada umumnya.

Anggota Komisi III, Nyoman Darsa pun menyampaikan kekecewaannya terkait hasil pengerjaan di Pasar Badung ini.

Komunitas Kanaditya Ajak Anak-Anak Buruh Suwun Pasar Badung Belajar Memasak Lewat Literasi Kuliner

Mulai Esok Pedagang Pasar Badung Resmi Tak Sediakan Kantong Plastik, Begini Komentar Para Pedagang

Mulai 1 November Ini Pedagang Pasar Badung Tak Sediakan Kantong Plastik

Ia melihat yang menjadi permasalahan adalah pelakasanaan pengerjaan yang kurang teliti.

Antara bangunan satu dengan bangunan lainnya tidak terkait, sehingga kalau satu bangunan terjadi pergeseran maka tidak ada bangunan lain yang menyangganya.

Dirinya juga mendapat informasi dari pihak kontraktor bahwa masih ada tenggang waktu untuk pemeliharaannya sehingga bangunan masih berada dalam tanggung jawab kontraktor. 

“Sebelum dikaji oleh tim ahli agar sebaiknya dikoordinasikan dengan kontraktornya. Masalah ini sangat signifikan karena merupakan pelayanan publik,” kata Duarsa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved