Penelitian Sebut Gunakan Handphone di Atas Jam 10 Malam Picu Masalah Kesehatan Mental

Para peneliti di University of Glasgow mengklaim bahwa penggunaan ponsel larut malam dapat menyebabkan sejumlah masalah psikologis.

shutterstock
ilustrasi main hp 

TRIBUN-BALI.COM - Handphone menjadi salah satu benda penting yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari.

Mulai bangun hingga akan kembali tidur, banyak dari kita yang tak bisa berhenti mengecek handphone.

Namun, para ahli memperingatkan bila penggunaan handphone di atas jam 10 malam ternyata bisa mengganggu kesehatan.

Para peneliti di University of Glasgow mengklaim bahwa penggunaan ponsel larut malam dapat menyebabkan sejumlah masalah psikologis.

Beberapa di antaranya yakni  depresi, gangguan bipolar, dan neurotisisme, setelah mempelajari lebih dari 91.000 orang.

Jeruk Bali Memiliki Manfaat Untuk Kesehatan, Mencegah Penuaan Dini Hingga Menyehatkan Jantung

BMKG Perkirakan Tak Ada Hujan Hari Ini di Bali, Suhu Bisa Mencapai 33 Derajat Celcius

Diterbitkan di The Lancet Psychiatry, ini adalah studi terbesar untuk menghubungkan gangguan jam tubuh dengan depresi dan ketidakbahagiaan.

Para peneliti berpendapat bahwa itu adalah bukti lebih bahwa kehidupan modern memberikan malapetaka dengan ritme alami seseorang.

Dikatakan, 'Siang hari adalah waktu untuk aktivitas dan waktu gelap adalah waktu untuk tidur.'

Penulis utama, Daniel Smith dari University of Glasgow menganjurkan pada jam 10 malam untuk berhenti menggunakan ponsel dalam upaya memerangi 'pola tidur yang sangat buruk'.

5 Arti Mimpi Ini Disebut Berhubungan dengan Dunia Nyata, Mulai Mimpi Terbang Hingga Kematian

Ramalan Zodiak Cinta Jumat 20 Desember 2019: Gemini Akan Ada Perubahan, Aries Takut Ambil Keputusan

"Saya pikir ini masalah kesehatan penting, karena begitu banyak dari kita hidup dengan ritme sirkadian yang terganggu (siklus 24 jam alami tubuh)," katanya.

Ia menambahkan, "Tidak mungkin gaya hidup saat ini itu baik untuk kesehatan Anda. Begitu banyak orang tinggal di lingkungan kota yang penuh dengan cahaya 24/7."

Para peneliti mempelajari peserta yang berusia 37 hingga 73 tahun, memantau tingkat aktivitas mereka dengan akselerometer pergelangan tangan.

Akselerometer ini dikenakan selama tujuh hari, memungkinkan para peneliti untuk mengukur sejauh mana siklus alami tubuh mereka terganggu.

Para peneliti juga melakukan pemeriksaan untuk mengukur kesejahteraan psikologis peserta dan menemukan bahwa kira-kira satu dari 25 orang tidak lebih aktif di siang hari daripada malam hari.

Orang-orang ini 11% lebih mungkin mengalami gangguan bipolar dan 6% lebih mungkin berjuang melawan depresi.

Makin Percaya Diri, Akseleran Kantongi Izin Usaha P2P Lending dari OJK

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved