Kental dengan Nilai-nilai Tradisi, Perayaan Imlek di Bali Juga Disebut Galungan China
Imlek di Bali juga disebut Galungan China. Imlek sebagai Galungan China karena di Bali terkenal dengan kearipan lokalnya.
Penulis: Meika Pestaria Tumanggor | Editor: Huda Miftachul Huda
Cikal bakal dari tradisi angpau ini dipercaya ketika masa Dinasti Qin berkuasa pada 221 sampai 226 SM.
Tradisi pemberian angpau, biasanya diberikan oleh orang yang sudah menikah terhadap yang belum menikah.
Sementara beberapa daerah di Cina Utara dan Selatan, angpau sendiri diberikan kepada orang tua kepada mereka yang berumur di bawah 25 tahun.
Hal yang menjadi unik adalah mengenai jumlah isi angpau yang diberikan.
Jumlahnya tak ditentukan, tapi biasanya angkanya genap.
Mengingat angka ganjil identik dengan pemakaman.
Di samping itu, etnis Tionghoa menghindari angka empat (4) dalam memberikan angpau, karena pelafalannya mirip dengan kata mati.
3. Warna merah
Pemberian angpau juga dilakukan dengan memasukannya ke dalam amplop berwarna merah.
Semua hal yang berkaitan dengan Imlek juga identik dengan warna merah.
Mulai dari busana, amplop, hingga ornamen atau hiasan-hiasan saat perayaan Tahun Baru Imlek.
Beberapa obyek wisata pun dihiasi dengan lampion merah hingga lilin-lilin hingga ornamen atau bangunan bewarna merah.
Menurut Revando, kepercayaan Tionghoa menganggap bahwa merah membawa keberuntungan.
Warna merah juga merupakan unsur "yang".
Warna merah yang juga dimaknai warna panas, warna matahari.
Unsur api diharapkan dapat memberikan suasana kebahagiaan.
Serba-serbi warna merah ini menggambarkan pengharapan di tahun baru tersebut segala kesedihan dan kegelapan akan sirna digantikan dengan kebahagian.
4. Hujan
Dalam setiap perayaannya, Imlek biasanya identik dengan hujan deras.
Tak sedikit orang yang mengkaitkan antara keduanya.
Namun, penjelasannya adalah bahwa memang setiap perayaan Imlek terjadi pada bulan-bulan yang identik dengan musim hujan.
"Tak sedikit orang Tionghoa yang meyakini ada keberuntungan yang jatuh ke bumi berbarengan dengan turunnya hujan tersebut," kata Ravando. (*)