Waspadai Wabah Pneumonia yang Diduga Menular, Dinkes Tabanan Keluarkan Surat Edaran
Pihak jajaran kesehatan dan masyarakat diminta melakukan kewaspadaan dini terkait penyebaran virus yang belum diketahui penyebabnya tersebut.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Dinas Kesehatan Tabanan mengeluarkan Surat Edaran (SE) bernomor 443/79/Dinkes perihal siaran pers tentang penyakit Pneumonia Berat yang belum diketahui penyebabnya muncul di Tiongkok.
Surat tersebut ditujukan kepada seluruh jajaran kesehatan yang ada di Tabanan untuk melakukan kewaspadaan dini terhadap penyakit yang diduga menular ini.
Dalam surat yang tertanggal 15 Januari 2020 ini, intinya menyebutkan terkait siaran pers yang sudah dikeluarkan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI tentang Pneumonia Berat.
• Simpan Narkotik di Tembok Rumahnya, Kariasa Pasrah Divonis 9 Tahun Penjara
• Peternak Tak Pusing Lagi Hamili Sapinya, Stra IB Sapi di Gianyar Melimpah
• Bagus Dwi Kaget Lihat Kaki Angga Telah Dikerubuti Lalat dan Perut Membesar di Kamar Indekos
Pihak jajaran kesehatan dan masyarakat diminta melakukan kewaspadaan dini terkait penyebaran virus yang belum diketahui penyebabnya tersebut.
"Pasca ada siaran pers dari Kemenkes, kami di jajaran Dinkes Tabanan langsung mengeluarkan surat edaran untuk bersama-sama waspada," kata Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr I Nyoman Suratmika, Selasa (21/1).
Dia melanjutkan, saat ini jajaran kesehatan dan masyarakat diminta untuk tetap menjaga kesehatan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan.
Sebab, wabah pneumonia ini sudah merebak di China.
• Raja Keraton Agung Sejagat Bikin Pengakuan Mengejutkan, Kanjeng Ratu Terus Menangis Ingat Janin
• Wisatawan Tiongkok Tewas di Devil Tears, Nekat Swafoto di Lokasi Tanpa Pagar
• Arya Wedakarna Tanggapi Laporan soal Klaim Raja Majapahit dan Dugaan Penodaan Agama, AWK: Biasa Saja
Jika memang menemukan warga yang mengalami gejala penyakit ini seperti batuk, pilek, hingga bersin agar segera dilaporkan kepada petugas kesehatan seperti Puskesmas.
"Selama ini, di Bali bahkan di Indonesia masih aman. Kemungkinan penjagaan yang lebih ketat dilakukan di pintu masuk ke daerah seperti bandara dan lain sebagainya," jelas Suratmika.
Dia menekankan, pada prinsipnya, semua penyakit yang disebabkan oleh virus belum ada obatnya.
Sehingga harus diwaspadai dan dicegah penularannya.
"Mari kita waspada bersama agar tak ada yang terinfeksi ke depannya," imbaunya. (*)