418 Polisi Amankan Proses Melasti Karya Pengurip Gumi, Proses Melasti Berlangsung 4 Hari 3 Malam

418 Polisi Amankan Proses Melasti Karya Pengurip Gumi, Proses Melasti Berlangsung 4 Hari 3 Malam

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Foto : Dishub Tabanan dan Satlantas Polres Tabanan saat mengecek salah satu jalur yang akan dilalui selama proses Melasti Karya Agung Pengurip Gumi, Selasa (28/1/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Ratusan personel Polres Tabanan menggelar Apel Kesiapan Pengamanan Melasti di halaman Mapolres Tabanan, Bali, Selasa (28/1/2020).

Pengamanan Melasti serangkaian Karya Agung Pengurip Gumi Pura Luhur Batukau ini akan berlangsung selama empat hari tiga malam.

Untuk menjaga kemanan selama proses ini, Polres Tabanan dan Polsek jajaran mengerahkan sebanyak 418 personel.

Mereka akan bertugas di tempat yang sudah ditentukan di jalur Melasti dari Pura Luhur Batukau hingga Pura Luhur Tanah Lot. Selain polisi, juga akan dibantu para Pecalang Desa Adat.

Putri Kerajaan Arab Saudi Ini Tertipu Setengah Triliun di Bali, 2 Warga Gianyar Diperiksa Polisi

Pemerintah Sudah Angkat 1 Juta Tenaga Honorer Jadi ASN, Diberi Kesempatan Ikut Seleksi Satu Kali

Buda Cemeng Warigadean, Kendalikan Hawa Nafsu, Lakukan Renungan Suci Saat Malam

Ada beberapa hal yang menjadi atensi pada apel yang dipimpin oleh Wakapolres Tabanan, Kompol Ni Made Sukerti dan Dandim 1619/Tabanan, Letkol Infantri Toni Sri Hartanto, dan Asisten III Sekda Tabanan, I Made Agus Hartawiguna.

Diantaranya, para personel terutama Satpol Air agar antisipasi pada saat iring-iringan perjalanan Melasti menyebrang sungai.

Kemudian, pada saat iring-iringan menyebrang jalan arus lalulintas untuk sementara agar ditutup atau dialihkan karena iring-iringannya sangat panjang.

"Terutama di jalur Gajah Mada ke arah selatan dan di simpang Gerokgak menuju Desa Demung agar diatensi," kata Kompol Sukerti saat memberikan arahan.

Kemudian, antisipasi di tempat parkir terutama saat bermalam di Pura Adat Kota Tabanan.

Semua personel diharapkan melaksanakan tugas sesuai SOP yang ada, dan masyarakat diberikan imbauan bagi yang memiliki hewan peliharaan untuk sementara dikandangkan atau diikat.

Sebelumnya, Ketua Panitia Karya Pangurip Gumi, I Wayan Arya menerangkan, runtunan jalur pemalastian yang akan digelar selama 4 hari 3 malam ini.

Pertama, Rabu (29/1/2020), Ida Bhatara akan tedun dari Pura Batukau menuju ke Desa Wongaya Gede, kemudian Singgah di Pura Puseh Wongaya Gede.

Dari Pura Puseh melanjutkan perjalanan ke Desa Tengkudak, Desa Penatahan, langsung melintasi Banjar Sigaran dengan melintasi sungai Yeh Ho.

Kemudian dilanjutkan Desa Buruan, dilanjutkan simpang ke Pura Puseh Wanasari.

Dari sana, beliau melanjutkan perjalanan menuju Tuakilang dan melintas di Tukad Yeh Empas dengan cara menyeberang ke sisi sebelah barat menuju ke timur atau tiba sebelah Utara Terminal Tuakilang.

Kemudian akan lanjut ke Kota Tabanan dan kemungkinan singgah di Pura Pesimpangan di Tuakilang.

Dari sana, baru menuju ke Pura Puseh Tabanan dan mererepan (menginap).

"Kemungkinan akan sampai sekitar pukul 20.00 Wita. Beliau akan mererepan di sana dan perjalanan dilanjutkan besok paginya," jelasnya.

Kamis (30/1/2020) paginya, sekitar pukul 05.00 Wita akan melanjutkan perjalanan dari Pura Puseh Tabanan melintas ke Jalan Melati.

Hingga sampai di Utara GOR Debes akan menuju ke timur dan tiba di wilayah Banjar Demung, Desa Kediri.

Di sana beliau akan kembali melewati sungai Yeh Panahan, kemudian naik singgah lagi ke Pura Puseh Demung.

Perjalanan kembali dilanjutkan melintasi Desa Nyitdah, di perempatan Nyitdah menuju selatan dan tiba di Ulun Desa Beraban.

Dari sana akan menuju Tanah Lot namun akan simpang di Pura Dangin Bingin.

Setelah itu, baru menuju ke Tanah Lot.

"Kira-kira sampai di Tanah Lot kurang lebih jam 15.00 Wita," sebutnya.

Karena upacaranya cukup besar, setelah sampai di Tanah Lot upacara akan diawali dengan Upacara Tawur Labuh Gentuh, kemudian dilanjutkan dengan Padudusan Agung, hingga Mapekelem.

Setelah itu, barulah beliau akan munggah (naik) ke Pura Luhur Tanah Lot dengan melantaran Kerbau.

"Prosesnya cukup panjang, kira-kira agak sore beliau akan kembali melalui jalur sebelumnya. Sampai di Tabanan kira-kira sudah malam sehingga beliau mererepan (menginap) di Puseh Tabanan," ucapnya.

Besok paginya, Jumat (31/1/2020) dilanjutkan perjalanan menuju Pura Luhur Batukau, sebelum tiba disana akan simpang di Pura Puseh Penatahan, baru menuju Desa tengkudak.

Di sana, Beliau akan simpang dan mererepan di Pura Puseh Tengkudak, dan pada Sabtu (1/2/2020) baru dilanjutkan ke Pura Luhur Batukau.

"Proses pemelastian ini memerlukan waktu 4 hari 3 malam," ujarnya.

Dia juga memohon kepada seluruh masyarakat, agar ikut menjaga lingkungan selama proses pemelastian yang melibatkan ribuan krama.

Karena jumlah krama yang mengiringi proses ini sangat banyak, tak menutup kemungkinan sampah dihasilkan bisa tercecer.

"Kami mohon dengan segala, krama ikut menjaga lingkungan. Dan untuk Desa Adat yang dilalui jalur pemelastian sedianya menyediakan tonk sampah. Karena petugas di batukaru pasti akan kekurangan membackup," imbaunya.

Untuk diketahui, krama yang terlibat dalam proses melasti ini adalah seluruh umat Hindu di Tabanan yang mencapai mencapai ribuan orang.

Khususnya pengempon Pura Luhur Batukaru yang ada di 8 Desa Adat serta iringan Ida Bhatara Jajar Kemiri Pura Batukaru yakni Ida Bhatara Luhur Batu Salahan, Ida Bhatara Luhur Pucak Kedaton, Ida Bhatara Luhur Tambawaras, Ida Bhatara Luhur Muncak Sari, Ida Bhatara Luhur Besikalung dan Ida Bhatara Luhur Pucak Petali.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved