Breaking News

Nihil Kunjungan WN China, Pesanan Oleh-oleh Khas Bali dari Toko Turun Drastis

Pasca sepinya wisman China, dirinya hanya menerima pesanan rata-rata 2.000 biji dodol.

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Huda Miftachul Huda
Tribun Bali / Eka Mita Suputra
Kegiatan di sentra pembuatan dodol buah di Desa Besan, Dawan, Klungkung, Bali pada Rabu (12/2/2020). 

Itupun dalam rentang waktu 10 hari sekali.

"Dampak virus corona di Tiongkok cukup dirasakan pelaku UMKM seperti kami. Sepinya wisatawan, membuat orderan dari sejumlah toko oleh-oleh jadi minim," jelasnya.

Selain itu, Yulianti juga dipusingkan dengan naiknya harga gula pasir di pasaran.

Jika sebelumnya harga gula pasir Rp 525 ribu per 50 Kg, saat ini naik Rp 650 ribu per 50 Kilogram.

"Harga gula naik, tapi kami tidak bisa menaikan harga," ungkapnya.

Namun dia mengaku penurunan permintaan dodol dari toko oleh-oleh tersebut banyak tertolong.

Itu lantaran terjadi peningkatan permintaan dodol dari pasar lokal berkaitan dengan Hari Raya Galungan.

Peningkatan terjadi sejak dua minggu lalu.

Dan diperkirakan penurunan permintaan dari pasar lokal berkaitan dengan hari raya akan menurun setelah perayaan Hari Raya Kuningan. 

“Bahkan sekarang saya kewalahan memenuhi permintaan pasar lokal. Pemesanan dilakukan melalui online shop. Untuk pembelian dalam jumlah banyak, itu harganya Rp 800 per buah,” ungkapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved