Rest Area Rp 1 Miliar Lebih Tak Beroperasi, Proyek Toilet dan Pavingisasi Telan Anggaran Rp 300 Juta

Proyek rest area atau tempat istirahat di areal Perbatasan Tabanan-Jembrana belum difungsikan, kawasan rest area ini tampak sepi

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Suasana di Proyek rest area atau tempat istirahat di areal Perbatasan Tabanan-Jembrana, Desa Selabih, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Selasa (11/2/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Proyek rest area atau tempat istirahat di areal Perbatasan Tabanan-Jembrana, Desa Selabih, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Bali, hingga saat ini masih belum jelas.

Sebab, proyek yang sudah digarap sejak oktober tahun 2018 ini masih belum difungsikan.

Padahal fasilitas umum seperti salah satunya toilet megah sudah dibangun dengan anggaran tahap dua Rp 300 Juta. 

Menurut pantauan, kawasan rest area ini tampak sepi.

Sampah Dihasilkan Rumah Tangga Tapi Diselesaikan Pemerintah, Putri Suastini: Itu tidak Mendidik

Begini Himbauan Imigrasi Ngurah Rai Kepada WN China Yang Masih di Bali

Wabah Babi Mati Mendadak Tak Ada Solusi, Peternak Menjerit, Pemerintah Tak Respon

Proyek yang dibangun dengan anggaran Rp 800 juta lebih ini hingga kini masih mangkrak alis belum jelas peruntukannya.

Selain proyek penataan, proyek pembangunan toilet dan penataan halaman dengan paving juga sudah dianggarkan pada tahap dua dengan dana sebesar Rp 300 Juta.

Hanya saja, untuk apa kelanjutannya masih belum jelas karena pemerintah mengaku masih menunggu tahap selanjutnya yakni menyalurkan air untuk di toilet.

Kemudian di sekitar areal juga masih tampak bebatuan untuk bangunan beberapa peralatan yang belum dibersihkan. 

Kepala Bidang Bangunan Gedung, Dinas Pekerjaan Umum, Penata Ruang dan Penataan Kawasa pemukiman (PUPRPKP) Tabanan, Ni Kadek Faridatini Suweca mengatakan, untuk pengerjaan proyek rest area tahap dua sudah selesai dilaksanakan.

Fasilitas toilet dan penataan halaman dengan paving sudah dilakukan dengan anggaran Rp 300 Juta. 

"Untuk tahap duanya sudah selesai pengerjaan. Kemarin Pagu Anggaran Rp 305 Juta. Pengerjaan utama untuk toilet dan penataan halaman dengan paving," kata Faridatini. 

Dia melanjutkan, untuk tahap selanjutnya adalah proses penyaluran air untuk toilet tersebut.

Rencananya air yang ada di sungai bawah akan dibawa naik dengan menggunakan mesin.

Hanya saja, untuk anggaran tersebut masih belum ada di anggaran Induk 2020. 

"Selanjutnya akan menaikan air dari bawah untuk di toilet dan sekitarnya. Tapi anggaran di induk masih belum ada," kilahnya. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved