Pembangunan Pasar Terminal Manuver Jembrana Rampung, Tapi Belum Ada Aliran Listrik dan Air
Pasar Terminal Manuver di Jembrana sudah rampung dikerjakan, namun aliran listrik dan air belum terpasang
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
Pembangunan Pasar Terminal Manuver Jembrana Rampung, Tapi Belum Ada Aliran Listrik dan Air
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Pasar Terminal Manuver, di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, sudah rampung dikerjakan pembangunannya.
Namun, aliran listrik dan air hingga saat ini belum terpasang.
Rencananya peruntukan bangunan ini untuk puluhan pedagang oleh-oleh.
Dimana mereka sebelumnya berjualan di bangunan lama Pasar Terminal Manuver.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Jembrana Komang Agus Adinata mengatakan, pembangunan pasar di Parkir Terminal Manuver sudah rampung.
Meski demikian, belum ada penyerahan dan masih berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
Pihaknya memastikan, sebelum ditempati para pedagang lama, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu.
• Bintik Putih pada Ikan Lele Disebut Mengandung Cacing hingga Bikin Jijik, Ini Jawaban Dokter
• Media Thailand: Era Baru Timnas Indonesia Telah Tiba, Bersiaplah Kalahkan Thailand
"Kami sosialisasi dahulu. Pertama soal penempatan bangunan. Kemudian, soal aliran listrik. Karena sebelum pasar itu dibangun ada tiga aliran listrik berbeda," ucapnya, Minggu (15/2/2020) kemarin.
Menurut dia, penting dilakukan sosialisasi sebelum penempatan, terutama membahas soal aliran listrik.
Sebab, ketika aliran listrik diteruskan, maka berdampak besar pada biaya.
Tetapi kalau satu aliran saja, tentu harus mencabut, dan nanti akan ada biaya pemasangan lagi.
Aliran listrik itu, kata dia, tidak termasuk dalam item pembangunan.
"Maka dari itu, memang perlu kami bahas sebelum diserahkan. Kami juga mau menertibkan mana yang benar-benar pedagang. Tidak disewakan lagi,” tegasnya.
• Parkir Sempit, Polres Buleleng Pinjam Lahan di Pura Jagatnata
• Januari 2020 Ada 18 Kasus DBD di Tabanan, Anggaran Fogging Rp 800 Juta
Salah seorang pedagang yang tidak ingin disebut namanya, mengaku memilih tetap bertahan di lapak yang disediakan sementara itu.
Sebab, penyediaan aliran listrik ke bangunan belum ada.
Apalagi, soal listrik juga pemasangan instalasi dilakukan swadaya oleh pedagang.
"Melaspas juga swadaya ini, mas," jelasnya.
Informasi yang dihimpun, bangunan pasar sudah berdiri dengan sejumlah kios di bagian depan.
Bagian dalam berupa los-los pedagang.
Selain itu, juga dilengkapi toilet, kantor dan tempat pengolahan sampah.
Meski tidak ada aliran listrik, namun instalasi sudah terpasang.
Rencananya para pedagang oleh-oleh yang sebelumnya menempati bangunan lama pasar akan menempati kios-kios di bagian depan.
(*)
