Pemberian 4,5 Kg Daging Babi ke ASN dan Makan Babi Guling Bersama di Kantor Bupati Tabanan

kegiatan penyerahan secara simbolis pemberian daging babi kepada ASN, dan acara makan babi guling bersama oleh Pemkab Tabanan

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam acara makan babi guling di depan Kantor Bupati Tabanan, Tabanan, Bali, Senin (17/2/2020). Pemberian 4,5 Kg Daging Babi ke ASN dan Makan Babi Guling Bersama di Kantor Bupati Tabanan 

Pemberian 4,5 Kg Daging Babi ke ASN dan Makan Babi Guling Bersama di Kantor Bupati Tabanan

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Ratusan pegawai di lingkungan Pemkab Tabanan berkumpul di halaman kantor Bupati Tabanan, Bali, Senin (17/2/2020) siang.

Adalah kegiatan penyerahan secara simbolis pemberian daging babi kepada ASN, dan acara makan babi guling bersama oleh Pemkab Tabanan.

Hal ini diklaim pemerintah Kabupaten Tabanan bertujuan membantu para peternak menjaga harga beli di pasaran, pasca diserang wabah ratusan babi mati mendadak.

Acara ini dipimpin langsung oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti didampingi Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga.

Selain itu seluruh Kepala OPD juga hadir.

Ramai Isu ASF, Hari Penampahan Galungan Krama Pilih Mapatung Dibanding Beli Babi di Pasar

Stok Babi di Klungkung Capai 21156 Ekor, Stok dan Harga Babi di Klungkung Stabil

Acara dirangkai dengan penyerahan daging babi dari mepatung massal kepada ASN secara simbolis, dan dilaksanakan makan babi guling bersama.

Menurut Bupati Eka, kegiatan Suka Duka atau kepedulian sifatnya tidak permanen.

Artinya, ketika ada wabah yang merugikan peternak.

Sehingga tidak hanya digelar saat menyambut Galungan, namun jika nanti misalnya ada wabah yang menyerang peternak ayam, akan dilakukan megibung dan membeli ayam peternak.

"Anggaran ini berasal dari tunjangan beras mereka (ASN) termasuk OPD yang kita convert ke daging babi. Jadi mereka mepunia. Dan yang mendapat bagian daging babi ini tak hanya PNS, melainkan kontrak juga. Sehingga jumlahnya sekitar 14 ribu orang yang kita bagikan, PNS 11 ribu, dan 3 ribu pegawai kontrak," kata Bupati Eka.

Dia melanjutkan, anggaran yang digelontorkan untuk memotong 517 ekor senilai Rp 1,4 miliar lebih.

Per pegawai mendapat bagian sekitar 4,5 kilogram daging babi, kemudian pegawai kontrak disesuaikan oleh OPDnya masing-masing.

Pemkab Tabanan Borong Ratusan Babi Peternak

Sebagai upaya dalam rangka menyikapi penderitaan yang dialami peternak dan masyarakat karena isu ASF, Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui inisiasi Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti membeli 517 babi dari peternak dan masyarakat di Tabanan.

Ratusan babi tersebut diperuntukkan untuk mepatung masal dan sekaligus menggelar makan babi guling bersama di Kantor Bupati Tabanan, Senin (17/2/2020). 

Kegiatan itu dihadiri secara langsung Bupati Eka, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Made Dirga dan beberapa anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda Tabanan, I Gede Susila, Para Asisten Sekda, Pimpinan OPD, serta ASN di lingkungan Pemkab Tabanan.

“Jadi program ini saya buat adalah reaksi cepat, karena kita ingin merasakan derita peternak kita yang rugi besar gara-gara suatu virus yang melanda begitu cepat. Virus ini kecepatannya begitu cepat ketimbang virus rabies. Rabies 80 persen ini 100 persen,” ungkap Bupati eka saat membuka kegiatan.

Hal ini dijelaskannya sebagai tindak lanjut dari rapat antisipasi yang telah dilakukan sebelumnya.

Dalam diskusi tersebut, disepakati bahwa pemkab akan membantu meringankan beban peternak dan masyarakat Tabanan dengan membelinya di harga Rp 26 ribu per kilogram.

Sekaligus juga melakukan aksi makan babi bersama sebagai bukti daging babi sangat aman untuk dikonsumsi.

Untuk anggaran pembelian daging babi dibebankan kepada para ASN di lingkungan Pemkab Tabanan.

Dana yang terkumpul hampir Rp 1,5 miliar.

“Anggarannya hampir Rp 1,5 Miliar. Jadi ini adalah kegiatan yang sangat mengandung karma baik, di samping kita berbagi tetapi juga menabung karma baik membantu peternak di Tabanan untuk bisa tersenyum. Khususnya di Hari Raya Galungan ini,” lanjut Bupati Eka.

Ke depannya, Bupati Eka berharap kegiatan ini bisa dilakukan kapan saja, tidak menunggu virus, tidak menunggu ada penyakit dulu, kalau waktunya tepat dan rasanya bisa dilakukan, bisa dilakukan.

Ia menekankan, kegiatan ini murni untuk kegiatan sosial untuk seluruh masyarakat Tabanan.

Bupati Eka menegaskan bukan hanya beberapa OPD. Kalau sudah menyangkut masyarakat, semua OPD harus gotong-royong dan bekerja sama.

Karena menurutnya, bagaimanapun Tabanan ini adalah milik semua masyarakat Tabanan bukan milik bupati atau pemerintah seorang, tetapi milik semua masyarakat Tabanan saja tapi semua.

Kalau misalpun selain babi ada terjangkit wabah seperti ini lagi, ia menegaskan harus lakukan hal seperti saat ini.

“Jadi untuk ke depannya saya harapkan OPD terkait agar lebih ketat mengawasi menyebarnya virus ini. Dan kita sudah arahkan juga sampai camat hingga kepala desa, jangan sampai ada lagi bibit-bibit dari luar masuk lagi, termasuk penguburannya."

"Kalau ada babi yang mati jangan sampai dibuang ke sungai, kubur dalam-dalam,” imbuhnya.

Sebelumnya Kadis Pertanian Tabanan, I Made Budana melaporkan sesuai data yang ia terima bahwa di Tabanan tercatat ada lebih dari 550 ekor babi yang mati karena terserang wabah.

Pihaknya juga mengakui sudah melakukan langkah-langkah antisipasi sekaligus pembinaan sebagai upaya untuk menekan peredaran virus ini.

“Untuk itu kami sudah melakukan langkah langkah atau antisipasi sesuai dengan himbauan dari Pemerintah Pusat. Kita sudah bersurat ke Kecamatan kepada rekan rekan kita, khususnya puskeswan kita dan dokter dokter hewan kita yang bertugas di kecamatan untuk bersurat melakukan sosialisasi dan pembinaan pembinaan kepada peternak kita,” ucap Budana. 

Pemda di Bali Wajibkan ASN Mepatung

Pemerintah daerah (pemda) telah melakukan langkah-langkah antisipasi mengurangi dampak psikologis masyarakat  terhadap kasus kematian babi di Bali.

Terutama berkaitan dengan harga babi hidup maupun harga daging di tingkat konsumen.

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Ketut Gede Nata Kesuma mengatakan beberapa pemerintahan Kabupaten/Kota se Bali telah melakukan upaya-upaya yang sangat nyata. 

Bahkan beberapa pemda mewajibkan para pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membeli dan mepatung (memotong babi bersama) langsung dari peternak yang ingin menjual babinya, menjelang perayaan Hari Raya Galungan.

“Para ASN diimbau untuk membeli daging dari peternak dengan harga standar Rp 26 ribu sampai Rp 28 ribu, seperti di Kabupaten Gianyar, Badung, Tabanan, Jembrana , dan Kota Denpasar,” kata Nata saat ditemui di Kantornya, Senin (17/2/2020).

Dikatakannya tujuan dari imbauan itu adalah memberi kepastian dari langkah masing-masing pemda bahwa tidak ada hambatan untuk mengurangi anjloknya  harga babi hidup di tingkat peternak.

“Jadi Pemerintah sudah menjamin harganya sekitar Rp 26 ribu sampai Rp 28 ribu bervariasi di masing-masing kabupaten/kota,” ujarnya.

Sehingga dengan adanya langkah itu diharapkan para peternak tidak  merasa khawatir karena babi yang akan dijual sudah pasti akan ada yang membeli terutama di lingkungan pegawai pemda masing-masing. 

(*)

Langganan berita pilihan tribun-bali.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/TribunBaliTerkini

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved