Warga Klungkung Tetap Semangat Mepatung meski Ada Isu ASF, Warga: Lebih Aman Dengan Mepatung
Tidak ada keraguan bagi Wirayasa dan rekan-rekannya untuk terap mebat, meski ada isu ASF yang menyebabkan babi di beberapa daerah mati mendadak
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Menyasar peternak dan tempat pemotongan hewan di Klungkung.
• Duka Menyelimuti Upacara Pelepasan 8 Prajurit TNI yang Gugur dalam Insiden Jatuhnya Heli MI-17
Dari data Dinas Pertanian Klungkung, menjelang Galungan stok babi potong di Klungkung sekitar 21.156 ekor.
Jumlah ini lebih dari cukup dari kebutuhan babi potong ketika hari Galungan di Klungkung yang berjumlah 1180 ekor.
"Jika dilihat dari stok dan kebutuhan untuk Galungan, babi potong di Klungkung masih aman lah. Walau beberapa bulan ini peternak di Bali sedang diresahkan dengan isu virus ASF " ujar Kadis Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida, Senin (17/2/2020).
Sementara terkait harga, menurut Juanida relatif normal. Walau harga daging babi hidup sempat turun Rp 24 ribu per kilogram, dua hari belakangan harganya meningkat menjadi Rp 26 ribu sampai Rp 28 ribu.
" Ini relatif normal dibandingkan tahun sebelumnya. Tidak ada pengaruh signifikan isu virus ASF itu," jelasnya.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak resah dengan virus ASF ini. Mengingat daging babi akan aman jika dimasak dengan matang.
Terlebih tidak ada kematian babi di Klungkung yang mati mendadak karena dicurigai ASF. (*)