Panjatkan Doa dari Merebaknya Virus ASF dan Corona,10 Sulinggih Pimpin Karya Agung Pura Dasar Bhuana
Puncak Mupuk Karya Agung di Pura Dasar Buana Desa Gelgel, Klungkung berlangsung, Senin (24/2/2020).
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Puncak Mupuk Karya Agung di Pura Dasar Bhuana Desa Gelgel, Klungkung berlangsung, Senin (24/2/2020).
Prosesi ini pun dipuput (dipimpin) oleh 10 orang sulinggih, dan dihadiri Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati serta ribuan Umat Hindu dari seluruh Bali.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati terlihat hadir lebih awal dan melakukan persembahyangan di depan pelinggih Ida Betara Dasar Buana di Utama Mandala Pura Dasar Buana Gelgel.
Dia juga mengapresiasi antusias umat Hindu yang cukup tinggi, pedek tangkil ke Pura Dasar Buana, sebagai "pura pemersatu" masyarakat Bali.
• Curhat Tenaga Kontrak di Karangasem Berutang untuk Beli Babi di Hari Raya, Gaji Belum Cair-cair
• Di Banyuwangi Akan Ada Pembangkit Listrik Tenaga Angin, Dilengkapi Wisata Energi Terbarukan
• HOAX! Ini Penjelasan Satlantas Polresta Denpasar Terkait Info SIM Kolektif Via Whatsapp
Dia meminta agar momentum berharga ini dapat dimanfaatkan umat Hindu untuk berdoa dengan tulus memohon keselamatan.
Tidak hanya untuk diri sendiri dan keluarga, tetapi juga keselamatan jagat Bali agar selalu dijauhkan dari segala bentuk bencana, ancaman maupun peristiwa lainnya.
Seperti yang marak saat ini terjadi, tentang merebaknya virus corona maupun virus ASF yang menyerang ternak babi.
"Mari bersama-sama mohon perlindungan untuk keselamatan umat dan jagat Bali agar senantiasa dijauhkan dari segala macam bahaya, bencana maupun wabah virus," ujar Wagub, Cok Ace.
• Rumput Liar Hidup Subur di Atas Gedung Puspem Badung, Dewan Sayangkan Gedung Megah Tak Terawat
• Pansus Dalami Penyertaan Modal Pemprov di RPH Gianyar dan RS Puri Raharja
• UPDATE Info Seputar Virus Corona di Bali, 50 WNA China Ajukan Izin Tinggal Terpaksa
Pelaksanaan upakara yang bersamaan dengan Hari Pemacekan Agung itu, dipuput oleh 10 orang sulinggih.
Yakni Ida Pedanda Gde Jumpung Putra Keniten dari Gria Jumpung Kamasan, Ida Pedanda Istri Anom dari Gria Dawan Klod dan Ida Pedanda Gde Wayan Darma dari Gria Wanasari, Sidemen, Karangasem di Pura Dasar Bhuana. Dua sulinggih muput di Pura Bale Agung, yakni Ida Pedanda Gde Rai Pidada dari Gria Sengguan Klungkung dan Ida Pedanda Gde Wana Yoga dari Gria Wanasari Karangasem.
Sementara di Pura Melanting dipuput Ida Pedanda Gde Karang Putra Keniten dari Gria Satria Kangin.
Selanjutnya di Pura Taman Suci oleh Ida Pedanda Gde Agra Kemenuh dari Gria Kutuh Kamasan, di Pura Yasa oleh Ida Pedanda Gde Wayahan Keniten dari Gria Sengguan Klungkung dan di Pura Puseh oleh Ida Pedanda Gde Kediri Putra Keniten dari Gria Kediri Kamasan dan Ida Dalem Surya Darma Sogata dari Puri Klungkung.
• Selalu Merosot di Tes Pramusim MotoGP 2020, Valentino Rossi Justru Optimistis Bersama Yamaha
• Jadwal Bali United dan PSM Makassar di Piala AFC 2020, Beda Nasib Serdadu Tridatu dan PSM
• Selalu Merosot di Tes Pramusim MotoGP 2020, Valentino Rossi Justru Optimistis Bersama Yamaha
Bendesa Desa Adat Gelgel, Putu Gde Arimbawa mengatakan, dengan pelaksanaan Mupuk Karya Agung ini, diharapkan apapun kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan karya agung itu, dapat disempurnakan secara sekala dan niskala.
Umat Hindu yang ada di seluruh Bali juga diharapkan pedek tangkil ikut melaksanakan persembahyangan.
Pelaksanaan persembahyangan di Pura Dasar Buana dilangsungkan selama tujuh hari, hingga masineb pada 2 Maret yang akan datang.
Sementara untuk bakti penganyar bakal dilaksanakan bergiliran oleh Pemda Kabupaten lainnya se Bali secara bergiliran. (*)