116 Ekor Babi PT ABS di Buleleng juga Mati, Masyarakat Diminta Tak Resah

Salah satu perusahaan ternak babi terbesar di Buleleng ini mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Dokumentasi PT ABS
Bangkai babi milik PT ABS, Senin (24/2/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Selain Karangasem, kasus kematian babi di Buleleng juga kian meluas.

Setelah di Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, kini ratusan ekor babi milik PT Anugrah Bersama Sukses (ABS) di Desa Bila, Kubutambahan dilaporkan mati mendadak.

Akibat kejadian tersebut, salah satu perusahaan ternak babi terbesar di Buleleng ini mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

Pengawas PT ABS, Nyoman Suardana nenyebutkan, sejak 18 Februari hingga saat ini, total sudah ada 116 ekor babi yang mati.

Kebanyakan, babi yang mati itu adalah indukan yang dalam kondisi bunting.

Nasib Pilu Pegawai Kontrak di Karangasem Ngutang untuk Galungan, Sejak Januari Belum Terima Gaji

Tersangkut Kasus Narkotik, Kakak Almarhum Jro Jangol Jalani Sidang Perdana di PN Denpasar

Banyak Warga Resah karena Aksi Jalanan, Polisi Imbau agar Masyarakat Melapor untuk Ditangani

Sebelum mati, babi tersebut menunjukan gejala tidak mau makan, dari dalam mulut keluar busa dan darah.

"Matinya cepat sekali. Misalnya pagi tidak mau makan, sorenya sudah langsung mati. Awalnya tanggal 18 (Februari) itu ada lima ekor induk babi yang mati. Kemudian merembet sampai sekarang jumlah yang mati sudah 118 ekor," terangnya, Senin (24/2/2020).

Untuk mencegah kematian ini merembet ke babi yang lain, PT ABS telah mengubur ratusan bangkai babi tersebut, dan melakukan upaya penyemprotan cairan desinfektan.

Babak Baru Kasus Pencabulan Oknum Guru di Badung, Tersangka Ditahan & Sita Bukti Ini

Ibu Negara Iriana Joko Widodo Canangkan Peningkatan Kesehatan dan Kualitas Lingkungan Masyarakat

Korea Selatan Kini Menjadi Pusat Penyebaran Virus Corona Terbesar di Luar China

"Kami juga sudah laporkan kasus ini ke Dinas Pertanian. Mudah-mudahan penyakit ini tidak merembet ke babi yang lain," ucapnya sembari menyebutkan, saat ini jumlah babi yang dimiliki PT ABS sebanyak 1.800 ekor.

Sementara itu Camat Kubutambahan, Made Suyasa mengimbau kepada masyarakat agat tidak resah.

Ia berjanji segera berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Buleleng agar kasus ini tidak menyebar ke peternakan lain.

"Ini harus jadi perhatian khusus, agar tidak menimbulkan konflik dan keresahan di masyarakat."

"Kami juga mengimbau kepada PT ABS untuk mengubur semua bangkai babinya, agar penyakit ini tidak berkembang," tutupnya. 

Guru dan Pembina Ditetapkan Jadi Tersangka Baru Kasus Susur Sungai yang Tewaskan 10 Siswa

Petugas Parkir Diduga Mark-up Tarif di RSUP Sanglah Langsung Di-SP, Bermula dari Mesin Print Rusak

Kemenkum HAM Segera Blokir Paspor WNI Eks ISIS, Khusus untuk yang Dewasa

Masyarakat Diminta Tak Resah

KEPALA Dinas Pertanian Buleleng, Made Sumiarta mengaku telah menerima laporan kematian babi di PT ABS.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved