Ngopi Santai
Puasa Berciuman dan Kisah Indah Corona
Coronavirus memang mensyaratkan kita mengurangi kontak fisik sehingga cium tangan atau berjabatan tangan hari-hari ini agak dibatasi.
Penulis: DionDBPutra | Editor: Eviera Paramita Sandi
Sampai kemarin virus corona di seluruh dunia mencapai 92.860 kasus dengan korban meninggal 3.162 orang, terbanyak di China.
Masih dari sumber yang sama seperti dikutip Kompas.Com, jumlah pasien yang sembuh mengalami peningkatan cukup signifikan.
Di China, lebih dari 50 persen pasien virus corona sembuh.
Dari total 80.151 kasus di negeri Tirai Bambu itu, 47.270 di antaranya sudah sembuh.
Adapun jumlah terbesar pasien yang sembuh terletak di Provinsi Hubei yakni sebanyak 36.167 orang.
Hubei merupakan tempat pertama kali corona bercamuk.
Menyusul di urutan kedua provinsi Henan dan Guangdong dengan masing-masing pasien sembuh berjumlah 1.225 serta 1.084 orang.
Kantor berita Associated Press, Selasa 3 Maret 2020 mewartakan, jumlah kasus baru di China terus menurun yakni hanya sebanyak 202 orang.
Hal tersebut merupakan jumlah terendah sejak 21 Januari lalu.
Tingkat kesembuhan 100 persen terjadi di beberapa negara, yaitu Vietnam, Kamboja, Oman dan Sri Lanka.
Di Vietnam tercatat 16 pasien yang terkonfirmasi positif covid-19.
Kemudian di Kamboja, Oman dan Sri Lanka, masing-masing jumlah kasus yang dilaporkan sebanyak satu kasus.
Seluruh pasien di tiga negara tersebut sembuh dan pulang ke rumah dengan senyum bahagia.
Coronavius memang menakutkan tapi serentak pula si virus itu menumbuhkan optimisme, merajut solidaritas, menyadarkan.
Betapa manusia tidak bisa hidup sendirian. Egoistis.
Sepasang pria dan wanita paruh baya, entah siapa, membagi-bagikan masker di sebuah perempatan jalan di Kota Denpasar.
Di tengah kekosongan masker karena diborong kaum cemas dan serakah, di tengah kasus penimbunan, masih ada orang samaria.
Selalu ada manusia berhati mulia di tengah sengkarut kemelut.
Aih jadi malu, kira-kira apa yang bisa kubuat dalam riuh-rendahnya virus corona sekarang?
Mungkin tengok tetangga yang kena demam berdarah atau sakit paru-paru, ODHA, ODGJ, kanker atau penyakit sosial lainnya.
Mereka pun tak kalah galau dibandingkan penderita covid-19 dan keluarganya.
Mereka butuh bahu untuk sekadar bersandar, sekilas tatapan atau salam sapa, hai saudaraku …kamu tidak sendirian. (dion db putra)