Jadi RSU Rujukan Covid-19, Jembrana Miliki Empat Ruang Isolasi
Melalui SK Gubernur, RSU Negara akhirnya menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien terjangkit Covid-19 atau penanganan untuk penyakit tersebut.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Melalui SK Gubernur, RSU Negara akhirnya menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien terjangkit Covid-19 atau penanganan untuk penyakit tersebut.
Setidaknya dengan meningkatnya status rumah sakit sebagai layanan rujukan pasien.
Maka saat ini fasilitas pendukung pun sudah ditingkatkan.
Sekda Jembrana, I Made Sudiada menyatakan, dengan instruksi atau SK Gubernur yang turun ke pihaknya, maka untuk pelayanan penanganan Covid 19, RSU Negara menjadikan empat kamar atau ruangan isolasi bagian pasien ODP, atau nantinya ditemukan warga PDP, bahkan positif Covid-19.
• Cegah dan Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Korem 163/Wira Satya Lakukan Penyemprotan Disinfektan
• Grab Perkuat Langkah untuk Memerangi COVID-19 di Bali Melalui Gerakan #KitaVSCorona
• Pemkot Denpasar Akan Bantu Warga Yang Positif Covid-19 Dengan Rp 150 Ribu Per Hari
Meskipun hingga saat ini, Jembrana masih nihil untuk warga yang terjangkit penyakit tersebut.
Ditemukan hanya satu orang yang beberapa waktu lalu statusnya sebagai PDP, namun dalam sampel Swab dinyatakan negatif.
Saat ini, RSU Negara sedang menagani pasien ODP yang memiliki gejala positif DBD.
"Kami saat ini memiliki 4 ruang isolasi sesuai dengan keputusan Gubernur. Dan rumah sakit ini bisa untuk rujukan pasien karena Jembrana daerah lintasan," ucapnya, Senin (23/3/2020).
• Guru Besar Epidemiologi UI Tutup Usia dalam Status PDP, Pihak Kampus Tunggu Hasil Uji Laboratorium
• Polisi Keluhkan Sulitnya Bubarkan Warga di Kafe : Disuruh Pulang Malah Tertawa
• Di Tengah Wabah Corona, 521 PMI Pulang ke Bali Hingga Minggu Malam, yang Dikarantina Hanya 26 Orang
Sedangkan untuk tenaga kesehatan, sambungnya, nantinya yang menangani ialah kombinasi antara dokter penyakit spesialis dalam dan perawatnya.
Meskipun, yang dibutuhkan Jembrana saat ini sejatinya ialah dokter ahli paru-paru, yang belum dimiliki hingga saat ini.
"Kita sebenarnya membutuhkan dokter ahli paru. Kalau untuk APD (Alat Pelindung Diri) astungkara sudah ada kemarin sebanyak 50 pengadaan rumah sakit. Nanti kami juga akan upayakan dari pemerintah," tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Satgas Kesehatan Penanganan Covid 19 Jembrana, I Gusti Agung Putu Arisantha menegaskan, upaya untuk menggelar rapid test guna mencegah Covid-19, menurut informasi akan dilakukan oleh pemerintah pusat.
• Ribuan WNA Ajukan Perpanjangan Izin Tinggal Darurat di Kanim Ngurah Rai
• Sasar Warga dan Nelayan, Tim SAR Gabungan Sosialisasikan Pencegahan COVID-19 di Kuta Selatan
Pemeriksaan di Indonesia itu akan secara umum.
Hal itu menurut Arisantha adalah upaya yang akhirnya semakin banyak yang diketahui siapa warga yang terjangkit.
"Semakin banyak akan semakin baik jika diketahui. Dan semakin banyak untuk bisa diobati. Dari negara-negara lain yang sudah lebih dulu terkena virus ini, juga melakukan tes dengan PCR (Laboratorium Khusus) atau dengan rapid test. Dan di Indonesia sudah ada 10 tempat, yang ditunjuk ketika rapid test itu akan dilakukan," bebernya. (*)