Corona di Bali

Ingin Terlibat Dalam Pencegahan Covid-19, Pemuda Dusun Yehbiyu Ciptakan Alat Cuci Tangan Otomatis

kita tinggal letakkan tangan kita di depan sensor yang ada di sebelah kanan tanpa perlu menyentuhnya, otomatis keran akan menyala dan kita tinggal tek

Penulis: M. Firdian Sani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Istimewa Fany Haryadi
Fany Haryadi dan Hasbi Hasyiddiqi asal Banjar Dinas Yehbiyu, Patas, Kecamatan Gerokgak, Bali membuat terobosan baru berupa alat cuci tangan otomatis. 

Laporkan Wartawan Tribun Bali, M. Firdian Sani

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Kreatif, dua pemuda bernama Fany Haryadi dan Hasbi Hasyiddiqi asal Banjar Dinas Yehbiyu, Patas, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali membuat terobosan baru berupa alat cuci tangan otomatis.

Mereka ingin terlibat langsung dengan penanganan pandemi covid 19, oleh karenanya Hery sapaan akrab Fany Haryadi dan Hasbi berinovasi untuk membuat alat cuci tangan otomatis itu.

"Awalnya memang kita ingin bantu penanganan virus corona, nah kita itu melihat dari banyak tempat, seperti perusahaan, tempat ibadah yang masih menggunakan keran biasa untuk mencuci tangan," kata Hery saat dihubungi Tribun Bali.

"Kita buat inovasi supaya lebih menarik biar orang-orang tertarik mau untuk cuci tangan, jadi ide awalnya dari situ," sambungnya.

Miliki 99,23 Gram Sabu dan 699 Butir Ekstasi, Made Naryana Dituntut 14 Tahun Penjara

Pekerja Bali yang Dirumahkan Capai 69.567 Orang, PHK 2.485 Orang

Mengaku Jadi Korban Begal hingga Viral di Medsos, Pria Ini Ternyata Bersandiwara

Kedua alumni Undiksha bekerjasama untuk membuat alat pencuci tangan yang memiliki bobot 2 kilogram itu.

Alat sederhana itu di buat menggunakan kayu, drum, dinamo, baterai, dan alat sensor yang dirangkaikan menjadi satu.

Masing-masing bahan memiliki fungsi tersendiri, kayu digunakan sebagai kerangka pembentuk bodi, sementara drum untuk menampung air, dan dinamo berfungsi untuk menaikan air yang dinyalakan melalui sensor penggerak.

"Alatnya itu penggabungan, ada dinamo untuk mengangkat airnya, dan untuk sensornya itu kita beli online untuk menangkap gerak tangan kita. Kita membuat sistemnya, itu sebut dengan rangkaian seri," jelasnya.

Di dalamnya juga sudah terdapat baterai yang bisa diisi ulang dayanya, bisa digunakan untuk beberapa kali pemakaian dengan intens pemakaian yang tidak terlalu padat.

The Chickens Rilis Video Klip Single Pandemic And the Broken Lies tentang Wabah dan Kebohongan

4 Hari Penerapan Perwali PKM di Denpasar, Belum Ada Desa/Lurah yang Mengajukan Pelaksanaan PKM

Kabar Gembira, Dua Pedagang Pasar Desa Bondalem Sembuh dari Covid-19

Cara penggunaannya sangat mudah, kita tinggal letakkan tangan kita di depan sensor yang ada di sebelah kanan tanpa perlu menyentuhnya, otomatis keran akan menyala dan kita tinggal tekan sabun yang ada di sebelah kiri lalu mulai mencuci tangan.

"Setelah tangan bersih, kita bisa mematikan keran dengan kembali meletakkan tangan di depan sensor maka keran air akan mati otomatis. Kita bisa keringkan tangan dengan tisu yang sudah diletakan di dekat sabun cuci tangan," ucapnya.

Alat cuci tangan sensor otomatis berwarna biru ini menghabiskan total biaya sebesar Rp 400 ribu dengan waktu pengerjaan selama kurang lebih dua minggu.

"Ini sudah jadi dan bisa sudah bisa digunakan, rencananya kita akan sumbangkan ini di Masjid Nurul Falah Yehbiyu agar para jemaah bisa memakai," tuturnya.

Jelang Lebaran Harga Ayam Boiler di Bali Makin Meroket

Update Virus Corona: Perawat Rumah Sakit Royal Surabaya Meninggal, Sedang Hamil 4 Bulan

Penerapan PKM Hari Keempat, Diskop UMKM Denpasar Sidak Warung dan Pedagang Kaki Lima

Bukan tanpa halangan, saat proses pembuatannya mereka pernah diremehkan oleh kawan-kawan sepermainannya, dari sana mereka bertekad untuk membuktikan diri meski sempat terhalang waktu dan keuangan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved