Corona di Indonesia
BPPT Wujudkan Lima Produk Alat Kesehatan Buatan Lokal untuk Penanganan COVID-19
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membuat lima produk inovasi alat kesehatan (alkes) untuk mendukung penanganan COVID-19.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membuat lima produk inovasi alat kesehatan (alkes) untuk mendukung penanganan COVID-19.
Kelima produk tersebut diluncurkan Presiden RI Joko Widodo secara virtual pada Rabu kemarin.
BPPT melalui Satuan Tugas Riset dan Invonasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC-19) memproduksi alkes berupa RDT kit, PCR tes kit, artificial intelligence pendeteksi COVID-19, mobile laboratorium bio safety level 2 dan emergency ventilator.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa karya inovasi ini sangat dibutuhkan di tengah pandemi.
• Ada Tanda Bekas Lilitan di Leher, Telinga Gusti Ngurah Bagus Juga Terluka Digigit Ular Piton
• Pertamina Serahkan Bibit Tanaman Untuk Siswa SD di Gianyar
• Masih Ada Toko Buka di Atas Jam 8 Malam, Gugus Tugas Covid-19 Klungkung Gelar Patroli Gabungan
“Saya lihat sendiri, ada rapid test yang waktu saya tanya produksi berapa, sudah kira-kira 100 ribu (unit). PCR test kit sama, apakah sudah produksi, sudah, apakah sudah uji, sudah 100 ribu (unit). Kemudian ada emergency ventilator yang ini kemarin saya lihat ada karya BPPT, ITB, UI, UGM, PT Dharma, PT Poly Jaya, yang mulai dan ini tinggal produksinya," ucap Jokowi dalam keterangannya, Kamis (21/5/2020).
Produk inovasi dari TFRIC-19 mendorong ekosistem dalam negeri, khususnya di bidang kesehatan.
Di sisi lain, berbagai produk inovasi karya anak bangsa terwadahi dapat mendukung kesiapan dan ketahanan nasional kita dalam konteks penyakit menular.
• Setelah Pameran Online, Surya Subratha Hadirkan Posted Jamming Melibatkan Graffiti dan Mural Artis
• Tim SAR Lakukan Pencarian Nelayan yang Hilang Saat Melaut di Perairan Nusa Dua
• Utang Indonesia Hingga April 2020 Capai Rp 5.172,48 Triliun
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan bahwa TFRIC-19 merupakan model ekosistem inovasi yang terbangun karena adanya dorongan kebutuhan bersama.
Hal tersebut terpicu karena ada rasa kebersamaan yang sangat kuat untuk berbuat sesuatu.
“Untuk itu ditegaskan olehnya, ekosistem inovasi yang sudah terbangun ini harus diteruskan dan diberi penguatan. Berbagai produk inovasi karya anak bangsa pun telah dihasilkan dari sinergi ini yang memang difokuskan untuk penanganan pandemi ini,” ujar Hammam.
Melihat kondisi ketergantungan Indonesia ketika menghadapi pandemi ini, Hammam menyampaikan bahwa produk inovasi telah menjawab tantangan itu.
• Wujudkan Covid Safe BUMN, BNI Hi-Movers Sisihkan THR Rp 130,2 Miliar untuk Tangkal Virus
• Spesifikasi Motor Gesits yang Sudah Dilelang Rp 2,55 Miliar untuk Tujuan Amal, Segini Harga Aslinya
“Semoga kondisi ini menjadi pembelajaran nasional yang baik dan harus kita sikapi dengan positif,” terang Hammam.
Hammam berharap agar inovasi teknologi untuk substitusi impor, untuk ketahanan nasional, sudah saatnya menjadi prioritas.
Ini termasuk upaya mendorong tumbuhnya industri hulu dan industri antara.
• Usai Diresmikan Jokowi, Indonesia mulai Produksi 100.000 Kit RT-PCR Pendeteksi Covid-19