Wawancara Khusus

Kita Harapkan SOP New Normal Jadi dalam Dua Minggu

Seperti apa skema new normal ini, dan bagaimana kesiapan Pemprov Bali menghadapi pola hidup baru di masa pandemi ini?

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Dok Humas Pemprov Bali
Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengikuti Webinar Reopening Pariwisata Indonesia bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, beberapa pimpinan daerah di Indonesia yang dimotori oleh Asosiasi Masyarakat Sadar Pariwisata (Masata) Bali, Kamis (14/5/2020). 

Selain unsur sekala niskala, apa lagi yang diperlukan untuk re-opening?

Semuanya bertahap, tetapi makin cepat makin baik selama tidak mengabaikan kesiapan pasien untuk sembuh dan kesiapan psikologisnya.

Termasuk kesiapan masyarakat Bali secara luas.

Apakah industri juga siap?

Kalau industri pasti siap, dengan protokol SOP yang lebih ketat.

Tetapi kalau masyarakatnya masih khawatir ini kan harus diselesaikan dulu kekhawatirannya.

Harus diberikan penjelasan dan sebagainya. Jadi sosialisasi terus.

Kekhawatiran seperti apa?

Semisal transmisi lokal yang mulai ada, ini kan harus dicarikan solusinya bagaimana.

Dahulu ada PMI (Pekerja Migran Indonesia) kan dikarantia agar tidak meluas jika terbukti positif Covid-19.

Jangan sampai ada gelombang kedua dan sebagainya.

Lalu, kepastian re-opening kapan?

Belum bisa dipastikan kapan itu, ada upacara, ada sosialisasi ke masyarakat, kemudian persiapan dari protokol kesehatan, dan merujuk daripada keinginan market terkait protokol kesehatannya.

Kalau bisa sebelum akhir tahun lah.

Keinginan market itu bagaimana maksudnya?

Kemarin saya kumpul dengan teman di pariwisata, walaupun kesehatan Indonesia sudah bagus tetapi ada market seperti pasar Eropa, Amerika, dan sebagainya meminta standar lebih dari itu, ini kan mau tidak mau harus diikuti.

Solusinya bagaimana?

Sekalipun dirasakan berat, tetapi lebih baik memulai daripada tidak sama sekali.

Apapun new normal ini adalah sesuatu yang harus dihadapi, tidak bisa kita akhirnya menunggu durian runtuh saja.

Harus bisa harmoni dan berdampingan dengan Covid-19 sebagai bagian dari kondisi alam.

Serta SOP yang dibuat harus sesuai standar, semisal minimal menyediakan hand sanitizer, memakai masker, menjaga jarak, menyemprotkan desinfektan, dan banyak hal lainnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved