Corona di Bali
Stok di PMI Menipis, FSP PAR-SPSI Bali Gelar Donor Darah di Masa Pandemi Covid-19
Pengurus Daerah (PD) Federasi Serikat Pekerja Pariwisata-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP PAR-SPSI) Provinsi Bali menggelar kegiatan donor darah
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pengurus Daerah (PD) Federasi Serikat Pekerja Pariwisata-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP PAR-SPSI) Provinsi Bali menggelar kegiatan donor darah, Senin (1/6/2020).
Kegiatan donor darah dilakukan karena melihat tipisnya stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Provinsi Bali.
Dari kegiatan donor darah ini didapatkan sebanyak 77 kantong darah, di antaranya 10 kantong golongan darah A, 22 kantong golongan darah B, 4 kantong golongan darah AB dan 41 kantong golongan darah O.
Ketua PD FSP PAR-SPSI Provinsi Bali, Putu Satyawira Marhaendra mengatakan, kegiatan donor darah ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan PD FSP PAR-SPSI Provinsi Bali sejak tahun 2003 sehingga sampai saat ini sudah yang ke-64 kalinya.
Menurutnya, ide membuat kegiatan donor darah ini merupakan permintaan anggota organisasi yang tidak sempat berdonor di perusahaan tempatnya bekerja.
“Jadi kami bukan baru kemarin sore melakukan kegiatan donor darah. Sebagai suatu organisasi, kegiatan ini kami lakukan sebagai aksi kemanusiaan yang kami lakukan sejak tahun 2003," tuturnya.
• Cegah Duktang Ilegal Lolos, Koster Tegaskan Sudah Tambah Petugas di Gilimanuk Sejak Kemarin
• Kasus Meninggal Pasien Covid-19 di Bali Bertambah 1 Orang, 5 Orang Sembuh
• Kasus Positif Covid-19 Naik 467 Orang, Sebanyak 15 Provinsi Tak Laporkan Penambahan Kasus
"Kalau dihitung, mungkin ini sudah lebih dari 5.500 kantong darah yang berhasil dikumpulkan sejak kegiatan donor pertama kali sampai saat ini,” imbuh Satyawira.
Sebenarnya pada 1 Mei 2020 yang lalu telah dilakukan kegiatan donor rutin seperti agenda biasanya di organisasi tersebut.
Namun melihat kondisi UTD PMI Provinsi Bali yang sangat membutuhkan pendonor untuk memenuhi kebutuhan darah per hari, pihaknya pun kembali mengadakan kegiatan donor darah pada bulan berikutnya.
Kegiatan donor darah kali ini sekaligus untuk memperingati hari lahirnya Pancasila.
“Bulan Mei kemarin kami sebenarnya sempat ragu untuk mengadakan kegiatan donor darah. Ya karena ada Covid-19 ini. Di samping itu, ada yang mengatakan bahwa donor darah ini bisa menurunkan imun tubuh," kata dia
"Setelah diyakinkan oleh Bu Dokter (Kepala UTD Provinsi Bali), bahwa tidak ada hubungannya antara donor darah dengan menurunnya imun tubuh, kami berkomunikasi dengan aparat dan satgas Covid-19 dan kami diizinkan melaksanakan kegiatan donor darah,” paparnya.
• Sosok Staf Khusus PSSI Leo Siegers, Jenderal Purnawirawan, Pernah Bertugas Saat Aksi Mei 1998
• Penjagaan Masuk Bali Diperketat, Pacalang Bali Ingatkan Potensi Kecolongan di Jalur Tikus
• Hari Ini Ada18 Jadwal Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali, Maskapai Diimbau Patuhi Ketentuan
Dirinya mengatakan, dalam pelaksanaan kegiatan donor darah selama masa pandemi Covid-19 tentu harus menerapkan protokol kesehatan, baik peserta maupun pelaksana kegiatan semuanya wajib memakai masker.
Saat baru datang, para peserta langsung diarahkan mencuci tangan di tempat yang telah disediakan.
Selain itu, proses dari awal sampai pengambilan darah menerapkan aturan menjaga jarak (physical distancing).
“Kami melihat kondisi UTD Provinsi Bali saat ini keterbatasan stok darah. Kami tawarkan untuk membuat kembali acara donor darah, dengan peserta donor yang berbeda dari bulan lalu. Akhirnya hari ini kami gelar kembali, dengan peserta yang dibatasi," jelasnya.
"Jadi setiap satu jam itu dibatasi cuma 24 orang. Peserta yang mendaftar sudah 94 orang,” ungkap Satyawira.
Penuhi Hanya 46 Persen
Kepala UTD PMI Provinsi Bali, Anak Agung Sagung Mas Dwipayani menyampaikan rasa terima kasihnya kepada FSP PAR-SPSI Provinsi Bali.
Terlebih, di tengah pandemi Covid-19 ini tidak banyak organisasi ataupun kelompok donor lainnya yang bisa melakukan kegiatan donor darah.
Oleh karena itu, pihaknya merasa sangat terbantu dengan adanya donor darah dari FSP PAR-SPSI Provinsi Bali.
“Kondisi stok darah kami saat tipis, terutama dolongan darah B dan O, bahkan tidak mampu memenuhi kebutuhan hingga 2 hari ke depan. Dengan adanya kegiatan donor darah hari ini kami merasa sangat terbantu,” ungkapnya.
• Akibat Hujan Deras Hingga Timbulkan Longsor, Bongkahan Batu Besar Hantam Rumah Ketut Suda
• Baru Dua Minggu Tinggal di Denpasar, Made Agus Kaget Rumah & Mobilnya Tertimpa Longsor
• Promo Indomaret Senin 1 Juni 2020, Minyak Goreng Bimoli 2L hanya Rp 23.900
Sagung Mas mengatakan, di masa pandemi Covid-19 yang menyebabkan masyarakat membatasi kegiatan di luar rumah, UTD PMI Provinsi Bali hanya mampu memenuhi kebutuhan 46 persen dari total kebutuhan darah per hari.
Padahal biasanya kebutuhan darah bisa sampai 120 kantong per hari.
Pada situasi normal, kegiatan donor darah biasa dilakukan secara rutin di hotel, mall, institusi, swasta, bank, sekolah, perguruan tinggi, tempat ibadah ataupun banjar dan sebagainya.
Namun kondisi ini mengakibatkan pendonor darah sukarela yang rutin melaksanakan donor menjadi menurun, dari semula 99 persen menjadi 74,4 persen.
Padahal, permintaan dari rumah sakit, bank darah rumah sakit ataupun dari UTD PMI kabupaten/kota mengalami peningkatan yang signifikan.
Sedangkan jika mengandalkan donor darah pengganti yakni berasal dari keluarga pasien, seringkali terkendala bebarapa hal, seperti tenanan darah, hemoglobin dan sedang mengonsumsi obat-obatan sehingga belum tentu donor darah pengganti juga lolos untuk mendonor.
“Karena kondisi begini, sekolah, kampus, mall, hotel, dan lain-lain masih belum dibuka, kami kesulitan mencari pendonor. Kami harus jemput bola, berapapun dapatnya," kata dia.
"Kalau saat situasi normal kayak dulu, kita biasanya jadwalkan kegiatan donor darahnya. Karena kalau kelebihan darah juga tidak baik, karena darah ada umurnya. Kalau melewati waktu tertentu, harus dimusnahkan,” tandasnya. (*)