Aksi Demonstrasi 'Tuntut Keadilan' di AS Makin Mencekam, 4 Polisi Tertembak

Peristiwa penembakan tersebut hanya selang beberapa jam setelah Presiden Donald Trump berjanji untuk menggunakan militer AS untuk menghentikan bentrok

Editor: Wema Satya Dinata
Capture Video Washington Post
ILUSTRASI-Unjuk rasa protes kematian George Floyd di depan gerbang Gedung Putih, Washington, AS. 

TRIBUN-BALI.COM - Empat petugas kepolisian St. Louis, Amerika serikat (AS), tertembak pada Senin (1/6/2020) malam saat berlangsungnya protes keras atas kematian seorang pria kulit hitam oleh polisi.

Peristiwa penembakan tersebut hanya selang beberapa jam setelah Presiden Donald Trump berjanji untuk menggunakan militer AS untuk menghentikan bentrokan yang meluas di negeri ‘Uncle Sam’.

Trump semakin menyulut kemarahan dengan berpose di sebuah gereja sambil memegang Alkitab, setelah petugas penegak hukum menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membersihkan jalan baginya untuk berjalan ke sana.

Demonstran membakar sebuah mal di Los Angeles, menjarah toko-toko di New York City, dan bentrok dengan polisi di St Louis, Missouri, dengan empat petugas dibawa ke rumah sakit dengan luka tembak yang tidak mengancam jiwa.

Diduga Tilep Uang Pungutan Usaha, Kepala Desa Pemecutan Kaja Nonaktif Dituntut 16 Bulan Penjara

Jumlah Pekerja Bali yang Dirumahkan Capai 73.360 Orang dan Terkena PHK 2.616 Orang

Disperinaker Badung Sebut Ada 1.646 Orang Warga yang Lolos Menerima Insentif

"Para petugas masih terlibat baku tembak di pusat kota dan kami akan membagikan lebih banyak info jika tersedia," kata Kepolisian St Louis di akun Twitter  seperti dilansir Reuters. .

Trump mengutuk pembunuhan terhadap George Floyd, seorang warga Amerika keturunan Afrika berusia 46 tahun yang meninggal setelah seorang polisi kulit putih menjepit lehernya di bawah lutut selama hampir sembilan menit di Minneapolis pada 25 Mei, dan menjanjikan keadilan.

Tapi, "Wali Kota dan gubernur harus membangun kehadiran penegakan hukum yang luar biasa sampai kekerasan teratasi," kata Trump dalam konferensi pers di Rose Garden Gedung Putih, Senin (1/6/2020), seperti dikutip Reuters.

"Jika sebuah kota atau negara menolak untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan dan properti penduduk mereka, maka saya akan mengerahkan militer Amerika Serikat dan dengan cepat menyelesaikan masalah bagi mereka," tegasnya.

Setelah konferensi pers, Trump berjalan melalui area yang telah polisi bersihkan ke Gereja Episkopal St. John di dekat Gedung Putih, tempat ia berpose untuk berfoto bersama putrinya, Ivanka, dan Jaksa Agung AS William Barr.

Uskup Agung Gereja Episkopal di Washington DC Michael Curry termasuk di antara mereka yang mengkritik Trump yang menggunakan gereja bersejarah itu untuk berfoto.

"Dengan melakukan itu, dia menggunakan bangunan gereja dan Alkitab untuk tujuan politik partisan," ujar Curry di akun Twitter seperti dikutip Reuters.

Gereja ini mengalami kerusakan akibat kebakaran kecil selama protes pada Senin (1/6/2020) malam.

Gedung Putih mengatakan, sedang membersihkan daerah itu sebelum jam malam berlaku.

Beberapa jam kemudian, ribuan orang berbaris melewati Brooklyn sambil berteriak "Keadilan sekarang!".

Pintu Masuk Pelabuhan Padang Bai Karangasem Diperketat, Kerahkan 20 Personil Per Hari

Kejaksaan Negeri Buleleng Kirim Administrasi P-18 Kasus Ngaben Desa Sudaji Buleleng

Kisah Pilu 4 Bersaudara Yatim Terpaksa Tinggal Berdesakan di Satu Kamar Kos di Bali, Gede Ungkap Ini

 Sementara mobil melaju bersama di belakang, dengan beberapa pengemudi membunyikan klakson.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved