Perbandingan Susu Kedelai dan Susu Sapi, Mana yang Lebih Baik?
Bagi orang yang intoleran terhadap laktosa, minum susu sapi bisa mengakibatkan kram perut, kembung, dan diare.
TRIBUN-BALI.COM - Minum susu sudah tak diragukan lagi manfaatnya untuk kesehatan tubuh.
Namun, susu sapi yang biasa dikonsumsi banyak orang diklaim tinggi lemak sehingga tak baik dikonsumsi bagi penderita obesitas atau berat badan berlebih.
Bagi orang yang intoleran terhadap laktosa, minum susu sapi bisa mengakibatkan kram perut, kembung, dan diare.
Sebagai alternatif, susu yang terbuat dari kedelai pun menjadi alternatif konsumsi harian.
• Tak Disangka, Ini Sejumlah Manfaat Kunyit untuk Kesehatan
• Bertambah Satu Kasus, Tetangga Sopir Asal Seririt Buleleng Dinyatakan Positif Covid-19
• 10 Hal yang Bisa Dilakukan Ketika Kekasih Menolak Putus Cinta
Susu kedelai juga diklaim sebagai sumber protein nabati yang baik.
Penelitian pun menunjukan susu kedelai membantu menurunkan kadar kolesterol jahat sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
Beda susu kedelai dan susu sapi
Susu kedelai biasanya memiliki lebih sedikit lemak jenuh daripada susu sapi.
Namun, susu sapi memiliki lebih banyak kalsium yang bagus untuk pertumbuhan tulang.
Susu sapi juga mengandung lebih banyak vitamin, seperti vitamin B12 dan vitamin D.
Namun, belakangan ini susu kedelai yang dijual di pasaran diperkaya dengan kalsium dan nutrisi yang mirip dengan susu sapi.
Sebaliknya, susu sapi dalam kemasan juga ada yang mengandung rendah lemak tetapi keduanya adalah sumber protein dan kalsium yang baik.
"Namun, konsumsi susu kedelai yang dibarengi diet rendah lemak jenuh dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat sehingga mengurangi risiko penyakit jantung," kata ahli diet Christine Ong.
Keunggulan dan kekurangan susu sapi murni
Susu sapi murni mengandung lemak paling tinggi dari semua jenis susu.