PMI Gianyar Kesulitan Stok, Warga Guwang Lakukan Donor Darah di Tengah Pandemi
Selama pandemi covd-19, Palang Merah Indonesia (PMI) Gianyar, mengalami kesulitan dalam menyediakan stok darah.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Selama pandemi covd-19, Palang Merah Indonesia (PMI) Gianyar, mengalami kesulitan dalam menyediakan stok darah.
Hal itu lantaran, kurangnya jumlah pendonor karena berbagai alasan takut terkontaminasi Covid-19.
Menyikapi hal tersebut, warga Desa Guwang, Kecamatan Sukawati pun berbondong-bondong mendonorkan darahnya.
Donor darah oleh warga Desa Guwang tersebut akan dilakukan secara rutin setia tiga bulan sekali, dengan cara berpindah-pindah ke setiap banjar.
Kegiatan kemanusiaan di Desa Guwang telah berjalan sebanyak dua kali.
• Update Covid-19 di Bali 27 Juni 2020, Jumlah Pasien Positif 1.369, Denpasar Masih Tertinggi
• Tingkatkan Daya Tahan Tubuh hingga Cegah Kegemukan, 5 Manfaat Kebiasaan Jalan Kaki
• Kapan Saat yang Tepat Menabung dan Berinvestasi? Ini Kata Perencana Keuangan
Diawali Banjar Sakih, lalu Banjar Wangbung, Minggu (28/6/2020).
Dalam kegiatan di Wangbung, PMI berhasil mengantongi darah sebanyak 30 kantung. Sementara di Wangbung ditargetkan 50 kantung.
Panitia penyelenggara donor darah, Dewa Yoga mengatakan, pihaknya merasa tergerak untuk membantu PMI menyediakan stok darah dalam situasi pandemi, dimana PMI relatif kesulitan dalam mencari pendonor.
Yoga mengatakan, pihaknya tidak memiliki kekhawatiran, lantaran dalam kegiatan ini, protokol Covid-19 telah berjalan baik.
“Ini kegiatan untuk membantu masyarakat dan PMI dalam memenuhi stok darah, lantaran dalam situasi seperti ini susah mengadakan kegiatan donor darah, sehingga stok darah yang dimiliki saat ini terbatas,” ujarnya.
• Mudahkan Pengecekan, Pedagang di Denpasar Akan Dilengkapi Tanda Pengenal Berisi Barcode
• Sejumlah Satgas Gotong Royong di Gianyar Tak Maksimal
• 17 Desa Kelurahan di Denpasar Sudah Menerima Insentif PKM, Begini Ungkap Dewa Rai
Unitnya, dalam kegiatan donor di Banjar Wangbung, diikuti oleh pendonor tertua, I Nyoman Ardana alias Pekak Buduh yang kini telah menginjak usia 72 tahun.
Tak hanya sebagai pendonor tertua, ia juga merupakan pendonor yang paling konsisten, di mana donor darah kali ini merupakan yang ke 153 kali dilakukan pensiunan Komber Polda Bali itu.
Alasan Ardana rutin mendonorkan darahnya perlu dipakai acuan oleh generasi lainnya.
Di mana bantuan kepada sesama tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga bisa dilakukan dalam bentuk kepedulian.
Selain itu, kita juga tidak harus tahu siapa yang telah ditolong dengan tetesan darahnya.
• Jadwal Liga Italia Serie A Pekan ke-28 Malam Ini: AC Milan vs AS Roma, Parma vs Inter Milan
• Aturan Rapid Test Calon Penumpang Transportasi Umum Digugat ke MA, karena Merugikan & Diskriminatif