Minta Kader Tetap Tenang, Desk Pilkada Demokrat Bali Pastikan Rekomendasi AHY Jatuh ke Tamba-Ipat
Tensi panas yang terjadi di internal Demokrat Jembrana mendapat atensi dari DPD Demokrat Bali.
Penulis: Ragil Armando | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tensi panas yang terjadi di internal Demokrat Jembrana mendapat atensi dari DPD Demokrat Bali.
Ketua Desk Pilkada DPD Demokrat Bali, Putu Suasta meminta semua kader Demokrat Jembrana untuk tetap tenang.
Bahkan, ia memastikan bahwa DPP sudah pasti akan memberi rekomendasi kepada Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Krisna (Tamba-Ipat) di Pilkada nanti.
Suasta bahkan mengaku bahwa surat permintaan rekomendasi sudah dikirimkan pihaknya ke Ketua DPP Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.
"Tamba-Ipat ya memang itu, pokoknya kita sudah sepakat itu," kata Suasta di Denpasar, Kamis (2/7/2020).
Saat disinggung mengenai alasan pihaknya memberikan rekomendasi kepada Tamba-Ipat.
• Siap Masuki New Normal, Banyuwangi Atur Ketat Operasional Pasar Moderen dan Usaha Hiburan
• Update Covid-19 di Bali - 113 Pasien Positif, 15 Pasien Sembuh, 1 Meninggal
• Dalam Sehari, Gianyar Tambah 22 Kasus Covid-19, Toko Bangunan dan Puskesmas Jadi Klaster
Suasta menegaskan bahwa pihaknya memutuskan hal tersebut setelah melihat hasil survei internal yang digelar pihaknya beberapa waktu lalu.
Dari hasil tersebut, Tamba-Ipat memiliki peluang besar untuk memenangkan Pilkada nanti.
Pihaknya pun menjamin dan siap mengawal turunnya rekomendasi dari AHY kepada paslon tersebut.
"Kan berdasarkan survei yang paling bagus adalah Tamba sama Ipat. Itu akan kita kawal itu," paparnya.
Ia juga mengklaim bahwa semua partai yang ada di Koalisi Jembrana Maju (KJM) juga telah siap untuk mengawal rekomendasi bagi paket tersebut di masing-masing induk partainya.
Seperti diketahui, KJM sendiri beranggotakan tujuh parpol, di antaranya, Golkar, Gerindra, Demokrat, PPP, NasDem, PKS, dan Perindo.
"Semua partai juga akan kawal," tegasnya.
• MA Perpanjang Masa Penahanan Ketut Sudikerta
• AKBP Roby Septiadi Sebut Polres Badung Siap Amankan Pemilu 2020
• Saat Banyu Pinaruh, Bendesa Adat Intaran Minta Masyarakat Tidak Ramai ke Pantai
Ia pun juga mengakui bahwa langkah Ketua PAC Demokrat Jembrana, Putu Dwita yang maju menerima pinangan Made Prihenjagat untuk maju sebagai bakal calon wakil bupati tidak ada komunikasi dengan induk partai.
Bahkan, ia kembali menegaskan bahwa yang direkomendasikan oleh partainya hanya pasangan Tamba-Ipat.
"Ya itu kan mau main-main aja, si Dwita kan dari dulu begitu. Kalau partai kan akan diputuskan di DPD dan DPP, kan sudah jelas itu Tamba-Ipat," jelasnya.
Pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan jajaran DPC Demokrat Jembrana terkait hal tersebut.
Suasta juga mengatakan bahwa Ketua DPC Demokrat Jembrana, Wayan Wardhana telah menjelaskan kepada pihaknya bahwa jajaran Demokrat Jembrana telah siap mengamankan rekomendasi Tamba-Ipat apabila telah turun dari DPP.
• Stefano Cugurra Teco: Tahun ini Situasi Sulit bagi Semua Klub
• Warga Sekitar Sanur: Aneh, Biasanya Mande 12 Cuaca Bagus Untuk Melaut
"Saya sudah bicara sama Wardhana kemarin, mereka katakan on the track sesuai arahan DPD," ungkapnya.
Pihaknya pun juga kembali mengingatkan bahwa semua kader harus patuh kepada keputusan dari induk partai.
"Kalau partai kan tergantung induknya nggak ada pribadi-pribadi di sana, harus ikut aturan itu nggak ada yang lain-lain," tuturnya.
Saat disinggung apakah hal tersebut berarti pihaknya akan memanggil Dwita untuk dimintai klarifikasi.
Suasta menjawab secara diplomatis, menurut dia pihaknya akan memanggil Dwita apabila rekomendasi dari DPP ke Tamba-Ipat turun dan yang bersangkutan tidak ikut mengamankan rekomendasi tersebut.
"Oh ya lah, nanti kan dipanggil itu, biar DPC aja yang memanggil. Kan dia PAC, masa DPD yang panggil," akunya.
• PLN Pastikan Perpanjangan Program Bantuan Listrik Stimulus Covid-19 Tepat Waktu dan Sasaran
• Bali Berupaya Menjadi Daerah yang Mandiri Energi Bersih, Tenaga Surya jadi Tumpuan
Sebelumnya, kader Demokrat se-Jembrana mulai mempertanyakan keputusan dan sikap politikus Demokrat, Putu Dwita yang mencalonkan diri sebagai bakal calon wakil bupati mendampingi Made Prihenjagat melalui Koalisi Jembrana Maju (KJM).
Pasalnya, menurut para kader Demokrat tersebut, keputusan Dwita maju bersama purnawirawan polisi tersebut tanpa sepengetahuan kader dan Pengurus Anak Cabang Demokrat se-Jembrana.
Kekesalan dan kekecewaan para kader akar rumput tersebut terlihat saat empat PAC Demokrat se-Jembrana berkumpul di Kantor DPD Demkorat Jembrana, Negara, Rabu (1/7/2020).
Bahkan, para kader Demokrat tersebut mengatakan bahwa seluruh kader Demokrat tetap berkomitmen dan solid untuk mendukung duet Tamba-Ipat di Pilkada nanti.
Pihaknya juga mendesak agar Ketua Umum DPP Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY untuk segera menurunkan rekomendasinya kepada duet Tamba-Ipat.
"Kami seluruh PAC dan ranting partai Demokrat seluruh Jembrana tetap solid dan mendukung calon bupati I Nengah Tamba dan wakilnya Patriana Krisna," terang Ketua PAC Demokrat Melaya, Putu Suastono didampingi Ketua PAC Demokrat Pekutatan I Wayan Sana, PLT Ketua PAC Demokrat Mendoyo I Kadek Sadnyana dan Ketua PAC Demokrat Negara, Agus Pranacitra.
Sedangkan, Bakal Calon Bupati Jembrana yang juga Ketua PAC Demokrat Jembrana, Putu Dwita mengaku bahwa sosok Tamba sendiri belum mendapatkan rekomendasi resmi dari DPP.
Sehingga, hal ini juga menjadi keberanian dirinya untuk maju bersama Prihenjagat melalui KJM
"Toh juga dalam proses ini, ada Pak Tamba yang belum tentu juga dapat rekomendasi. Ini mestinya jadi keuntungan Demokrat, karena tidak ada satu partai pun yang bisa mencalonkan kadernya. Itu pertimbangan saya dari segi politik,” ucapnya. (*)