Program Dokar Gratis di Denpasar Dihentikan, Nasib Kusir Dokar Tak Menentu di Kala Pandemi

Ketut Nedeng hanya duduk-duduk di atas dokarnya di Depan Gedung Merdeka, Jalan Surapati Denpasar, Selasa (21/7/2020) siang.

Tribun Bali/Putu Supartika
Kusir dokar menunggu penumpang di Jalan Surapati Denpasar, Selasa (21/7/2020) 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ketut Nedeng hanya duduk-duduk di atas dokarnya di Depan Gedung Merdeka, Jalan Surapati Denpasar, Selasa (21/7/2020) siang.

Sudah 45 tahun ia menjadi kusir terhitung sejak tahun 1975.

Ia menunggu penumpang yang datang untuk menggunakan jasa dokarnya.

Maklum di masa pandemi Covid-19 ini nasibnya sebagai kusir dokar tak menentu.

Apalagi sejak 4 bulan lalu, program dokar gratis yang dibuat Pemkot Denpasar dihentikan karena pandemi Covid-19.

Otomatis ia kehilangan penghasilan tetapnya yang biasanya sebulan dapat Rp 2.5 juta dipotong uang administrasi.

"Karena Covid ini semua kusir dokar dirumahkan. Program dokar gratis setiap Sabtu dan Minggu sementara dihentikan," kata Nedeng yang biasa dipanggil Pak Dokar ini geleng-geleng kepala.

Main Layang-layang Berujung Tersangka, Warga Denpasar Ini Dijemput Polisi Seusai Gardu PLN Meledak

Sampah Penuhi Drainase, Beberapa Ruas Jalan di Klungkung Tergenang Air Hujan

Bali Perbolehkan Sholad Id di Masjid atau Lapangan

Dengan keahliannya hanya menjadi kusir dokar dan tak memiliki keterampilan lain, mau tak mau ia harus tetap menjadi kusir dokar.

Mencoba peruntungan bertahan hidup dengan dokar walau kadang sehari tak dapat penumpang dan pulang dengan tangan hampa.

"Kadang dapat satu dua penumpang dan kadang dalam sehari sepi tanpa penumpang. Penghasilan sulit sekarang, tapi setiap hari saya keluar karena inguh (gelisah-red) diam di rumah," kata Nedeng sembari mengelus kudanya.

Pada hari Sabtu dan Minggu, keberuntungan sedikit menghampirinya, ia bisa mengangkut tiga empat penumpang.

Ia ajak penumpang ini berkeliling mengitari ruas jalan di Denpasar.

Namun ia tak mematok harga, tergantung kemampuan mereka yang menggunakan jasanya.

Kadang ia dapat Rp 30 ribu dan syukur-syukur kadang dapat Rp 50 ribu.

Berikut Panduan Penyembelihan Hewan Qurban Idul Adha 2020 di Tengah Pandemi dari MUI Bali

Di Tengah Pandemi, Begini Panduan Pelaksanaan Shalat Idul Adha 2020 dari MUI Provinsi Bali

Ancaman Resesi Ekonomi di Indonesia, Pengertian Dan Dampaknya

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved