Konsumsi Gula Membuat Anak Hiperaktif? Benarkah?

Benarkah mengonsumsi banyak gula dapat menyebabkan hiperaktif pada anak? Banyak orangtua mempercayainya.

Foto ilustrasi anak-anak yang sedang bermain dan bahagia 

Namun, hiperatif yang disebabkan oleh kondisi kesehatan mental memerlukan penanganan psikiater.

Psikiater biasanya akan memberikan pengobatan dalam bentuk terapi dan pemberian obat.

Metode terapi yang digunakan bisa berupa terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi bicara.

Terapi CBT bertujuan untuk mengubah pola berpikir dan perilaku.

Sedangkan terapi bicara digunakan untuk mengembangkan strategi mengatasi dan mengurangi efek perilaku hiperaktif.

Untuk pemberian obat, psikiater juga bisa meresepkan jenis obat-obatan berikut:

96 Jurnalis Dan Pekerja Media Elektroik Positif Corona, IJTI Bentuk Satgas Covid-19

Tidak Semua Jenis Telur Dapat Dibekukan, Simak Aturannya

Hari Kurban, Ini Kumpulan Ucapan Idul Adha 1441 H Menyentuh Hati dalam Bahasa Indonesia dan Inggris

dexmethylphenidate (Focalin)

dextroamphetamine dan amphetamine (Adderall)

dextroamphetamine (Dexedrine, Dextrostat)

lisdexamfetamine (Vyvanse)

methylphenidate (Ritalin).

Penggunaan obat-obatan tersebut memerlukan pantauan dari dokter atau spesialis kesehatan mental. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos Atau Fakta, Konsumsi Gula Membuat Anak Hiperaktif?"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved