74 Orang Gugur Seleksi Administrasi Nakes di RS Nyitdah, Banyak yang Tak Datang untuk Tes CAT
Dinas Kesehatan Tabanan menyebutkan, selain banyak gugur dalam seleksi administrasi, para pelamar juga banyak yang tak datang untuk mengikuti tes CAT.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Proses rekrutmen tenaga kesehatan (nakes) untuk di UPTD RS Nyitdah kini sedang dalam proses tes CAT yang diselenggarakan 24-25 Agustus di Kantor Regional X BKN Denpasar.
Dinas Kesehatan Tabanan menyebutkan, selain banyak gugur dalam seleksi administrasi, para pelamar juga banyak yang tak datang untuk mengikuti tes CAT.
Diprediksi para pelamar tersebut tak yakin karena akan bertugas untuk menangani pasien Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan, dr Nyoman Suratmika mengatakan, total jumlah pelamar untuk tenaga kesehatan (nakes) di RS Nyitdah sebanyak 390 orang dari yang dibutuhkan sebanyak 73 orang.
Dari jumlah tersebut yang gugur dalam seleksi administrasi sebanyak 74 orang sehingga yang mengikuti tes CAT sebanyak 316 orang.
• Banyuwangi Serahkan Insentif Tenaga Kesehatan Sebesar Rp 3,9 Miliar
• Sri Mulyani Sebut Perekonomian Indonesia Sempat Stabil Namun Kembali Turun Pada Juli 2020
• Bawaslu Jembrana Peringatkan Perangkat Desa Tidak Lakukan Kampanye Dukungan Salah Satu Bacalon
"Saat ini sedang proses tes CAT. Tapi dari laporan petugas di lapangan, ada yang tidak hadir. Kemungkinan mereka (pelamar) tidak hadir karena takut bertugas menangani pasien Covid-19. Sebelumnya juga 74 pelamar yang gugur seleksi administrasi karena tak melampirkan siap bertugas khusus menangani Covid-19 di RS Nyitdah," jelas dr Suratmika, Selasa (25/8/2020).
Kemungkinan lainnya, kata dia, jika pelamar tersebut diterima menjadi tenaga kesehatan berstatus kontrak ini dan selanjutnya saat di tengah jalan ingin mengundurkan diri akan ada konsekuensinya.
"Kemungkinan menurut saya yang tidak datang takut duluan karena sebelumnya juga sudah menyertakan surat pernyataan. Kalau untuk jumlah yang tak datang tes CAT itu belum dapat jumlahnya karena tesnya belum selesai. Mereka yang tes juga bergilir atau ada gelombang. Dalam satu gelombang cuma 53 orang," katanya.
Disingung mengenai upah yang akan diterima oleh tenaga kesehatan di RS Nyitdah tersebut, dr Suratmika menyatakan upah yang diterima tenaga kesehatan setelah lulus seleksi adalah mendekati UMR atau sekitar Rp 2.5 Juta.
• Pria Ini Dihujani 7 Tembakan di Punggungnya oleh Polisi Disaksikan 3 Anaknya, Warga Gelar Demo Besar
• Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Dikabarkan Koma, Tapi Hidupnya Belum Berakhir
• Selama Pandemi Covid-19, Satpol PP Denpasar Tangani 40 ODGJ, 2 Orang Reaktif
"Yang jelas mendekati UMR upah para nakes ini. Kemudian untuk pengumuman hasil tes CAT akan segera diumumkan, paling sekitar 1-2 hari setelah tes. Nanti ketika ada hasilnya kita langsung umumkan," tandasnya.
Untuk diketahui, Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan telah mengumumkan hasil seleksi administrasi pelamar tenaga kesehatan di UPTD RS Nyitdah pada Jumat (14/8/2020) lalu. Dari 390 pelamar, sebanyak 74 orang gugur seleksi administrasi.
74 orang yang gugur administrasi tersebut disebutlan karena sejumlah faktor. Seperti contohnya pelamar tidak melampirkan STR (Surat Tanda Registrasi), kemudian tidak melampirkan surat pernyataan kesediaan bertugas dalam penanggulangan Covid-19 dan juga ada yang kompotensinya tidak sesuai dengan yang dilamar.
Total, tenaga kesehatan yang diperlukan untuk penanganan Covid-19 salah satu rumah sakit rujukan ini hanya 73 orang.
Menurut data yang diperoleh, rinciannya adalah dari 225 yang melamar sebagai tenaga perawat, 45 orang di antaranya gugur seleksi administrasi dan yang berhak mengikuti tes CAT sebanyak 180 orang.
• Selama Pandemi Covid-19, Satpol PP Denpasar Tangani 40 ODGJ, 2 Orang Reaktif
• AC Milan Masih Negosiasi Ibrahimovic dan Perpanjang Kontrak Tommaso Pobega
• Pencairan BLT Karyawan Rp 600 Ribu Ditunda Hari Ini, Begini Sebabnya
Tenaga perawat sendiri dibutuhkan sebanyak 53 orang.