Kunjungan Wisman ke Bali Turun 69,65 Persen Periode Januari hingga Juli 2020
Bila dibandingkan catatan Juli 2019 (y on y) jumlah wismannya mencapai 604.323 kunjungan, maka jumlah wisman pada Juli 2020 tercatat turun
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, melihat sejak Maret sampai Juli 2020, wabah pandemi Covid-19 diduga masih berdampak terhadap kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) langsung ke Bali, pada bulan Juli 2020 tercatat hanya 47 kunjungan.
Bila dibandingkan catatan Juli 2019 (y on y) jumlah wismannya mencapai 604.323 kunjungan, maka jumlah wisman pada Juli 2020 tercatat turun hampir minus 100 persen (minus 99,99 persen).
Sedangkan bila dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan Juni 2020 (m to m), jumlah tersebut meningkat setinggi 46,88 persen dari 32 kunjungan pada bulan Juni 2020.
"Wisman yang berkunjung ke Bali pada Juli 2020 lebih besar datang melalui pelabuhan laut, yaitu sebanyak 31 kunjungan (65,96 persen). Sedangkan yang masuk melalui bandar udara tercatat sebanyak 16 kunjungan (34,04 persen)," jelas Kepala BPS Bali, Adi Nugroho, Selasa (1/9/2020).
• Kisah Komang Sugi Bekerja Jadi Buruh Angkat Barang Demi Membeli Kuota Internet untuk Belajar Daring
• Pemilik Warung Ini Apresiasi Aksi Heroik Polisi Polresta Denpasar saat Bantu Padamkan Kobaran Api
• Mulai Hari Ini, Desa Adat Kota Tabanan Terapkan Sanksi bagi Pelanggar Pararem Pengendalian Covid-19
Secara kumulatif pada periode Januari-Juli 2020, kunjungan wisman ke Bali tercatat sebanyak 1.050.139 kunjungan.
Jumlah ini turun sedalam minus 69,65 persen dibandingkan dengan capaian periode Januari-Juli 2019 (y on y) yang tercatat sebanyak 3.460.105 kunjungan.
"Kalau diurutkan berdasarkan sumbangan terhadap total secara kumulatif, maka wisman kebangsaan Australia tercatat sebagai wisman dengan sumbangan terbesar yaitu 21,17 persen, kemudian disusul dengan urutan berikutnya wisman kebangsaan Tiongkok (11,15 persen), India (6,41 persen), Rusia (5,39 persen), Jepang (4,58 persen), Amerika Serikat (4,47 persen), Inggris (4,43 persen), Korea Selatan (4,05 persen), Malaysia (2,94 persen), dan Perancis (2,79 persen)," sebutnya.
Dari sepuluh kebangsaan wisman selama periode Januari - Juli 2020, jika diurai menurut besarnya perubahan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, maka wisman berkebangsaan Tiongkok tercatat mengalami penurunan paling dalam yaitu sedalam minus 83,98 persen, disusul Perancis minus 71,36 persen, dan wisman berkebangsaan Inggris sedalam minus 70,11 persen. (*)