Ortu Tidak Punya Uang Beli Ponsel, Kisah Suantara Kabur dari Rumah Viral dan Ketuk Hati Bripka Anton
Akibat pandemi Covid-19, proses belajar di Kabupaten Buleleng kini terpaksa dilakukan secara online atau daring.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Akibat pandemi Covid-19, proses belajar di Kabupaten Buleleng kini terpaksa dilakukan secara online atau daring.
Hal ini kemudian membuat beberapa siswa mengalami kesulitan untuk mengikuti proses pembelajaran, karena tidak memiliki ponsel.
Salah satunya dialami Putu Agung Suantara (14), siswa kelas V SD, asal Banjar Dinas Sepang, Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Buleleng.
Siswa yang bersekolah di SDN 5 Sepang ini berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Kedua orangtuanya hanya bekerja sebagai buruh petik cengkih dan kopi.
Uang yang dimiliki praktis hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
Sehingga keinginan Suantara untuk memiliki ponsel sulit diwujudkan oleh orangtuanya.
• Bali Dipilih Kemnaker Sebagai Kota Pertama Roadshow dari Naker Tanggap Covid 2020
• Dias Angga Harap Para Pemain Bali United Harus Jaga Team Work saat Lawan PS Tira
• Wave of Cinema, Konser Virtual Musisi Pengisi Sountrack Film, Filosofi Kopi hingga Surat dari Praha
Ketidakmampuan orangtuanya ini sempat membuat Suantara marah.
Pada Jumat (7/8/2020) malam lalu, ia memutuskan untuk pergi dari rumah.
Tindakannya ini sempat membuat kedua orangtuanya panik.
Pihak keluarga dibantu aparat dusun berpencar melakukan pencarian.
Hingga akhirnya anak pertama dari pasangan Ketut Dana Yasa (36) dan Komang Sariani (37) berhasil ditemukan pada Sabtu (8/8/2020) pagi, di dekat pangkung, yang jaraknya sekitar 800 meter dari rumahnya.
Tingkah Suantara ini kemudian diunggah oleh Kelian Banjar Dinas Sepang, Putu Adiana, hingga viral di sosial media Facebook.
Viralnya postingan tersebut lantas mengetuk hati Bripka Putu Anton Dwipayana.
Pria yang berprofesi sebagai anggota Satuan Reskrim Polres Buleleng ini menghadiahi bocah malang itu dengan satu unit ponsel android merk Advan seharga Rp 850 ribu, pada Sabtu (5/9/2020) lalu.
• RSUD Buleleng Kini Miliki Satu Alat Uji Swab Covid-19
• Bio Farma Pastikan Terima Pasokan 50 Juta Dosis Konsentrat Vaksin Covid-19 dari Sinovac
• Dimintai Biaya SPP, Seragam dan MPLS, Orangtua Siswa Keluhkan Pungutan Sekolah Saat Pandemi
"Saya kasihan sama bocah itu. Lagi pula dia butuh ponsel untuk belajar. Sementara orangtuanya juga tidak mampu. Jadi yaa saya pakai uang pribadi, biar bocah itu bisa belajar dengan baik," terang Bripka Anton kepada Tribun Bali, saat dihubungi melalui saluran telepon, pada Kamis (10/9/2020).
Sementara Kelian Banjar Dinas Sepang, Putu Adiana menjelaskan, Suantara memutuskan pergi dari rumah pada Jumat (7/8/2020) lalu sekira pukul 19.30 wita.
Saat menghilang dari rumah, ia bersama orangtua Suantara sempat melakukan pencarian hingga Sabtu (8/8/2020) dinihari, namun tidak membuahkan hasil.
Sehingga pencarian diputuskan dilanjutkan pada Sabtu (8/8/2020) pagi, sekira pukul 07.00 wita, dengan mengerahkan warga sebanyak 70 orang.
• Update Covid-19 di Denpasar 10 September: 43 Pasien Sembuh, Kasus Positif Bertambah 19 Orang
• Terkait Penerapan Koridor Sehat, Angkasa Pura Gandeng Bandara Internasional Incheon Korsel
"Pencarian dilakukan di segala sisi. Kami berpencar. Ada yang nyari di sebelah utara, selatan, timur dan barat, kami cari di sepanjang Banjar Dinas Sepang lah. Akhirnya kami temukan dia sedang jalan kaki, di pangkung yang jaraknya sekitar 800 meter dari rumahnya. Kami tidak tau selama dia menghilang itu tidur di mana," jelas Putu Adiana.
Sebelum kabur dari rumah, Suantara memang sudah beberapa kali merengek kepada orangtuanya agar dibelikan ponsel untuk belajar.
Namun karena keterbatasan uang yang dimiliki, orangtuanya pun tidak mampu untuk membelikan buah hatinya itu ponsel.
"Sebelumnya kalau belajar, dia (Suantara,red) selalu minjam HP sama temannya. Mungkin dia juga malu, sering minjam HP terus, makanya minta sama orangtuanya biar dibelikan HP. Sementara orangtuanya juga tidak mampu. Sekarang setelah dihadiahi ponsel oleh anggota polisi itu, dia (Suantara,red) tidak pernah kemana-mana lagi. Dia selalu belajar di rumah. Ada kekuarganya yang juga bantu belikan kuota internet," jelas Suantara sembari menyebut, selama ini pemerintah telah memberikan bantuan kepada keluarga Suantara berupa beras, dan bedah rumah. (*)