6 Tes Kesuburan yang Perlu Diketahui Pria
Pengetahuan tentang kesuburan reproduksi pria dan wanita tidak hanya perlu diketahui untuk mereka yang sudah menikah. Namun, sangat penting diketahui
Penulis: Noviana Windri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pengetahuan tentang kesuburan reproduksi pria dan wanita tidak hanya perlu diketahui untuk mereka yang sudah menikah.
Namun, sangat penting diketahui sejak dini atau saat usia anak beranjak remaja.
Tujuannya adalah untuk mengajarkan mengenai organ kesehatan reproduksi, penyakit menular sesual, kesiapan kehamilan, hingga kontrasepsi yang digunakan.
Hal tersebut dapat mencegah terjadinya seks di luar nikah, pernikahan di usia dini, hingga kekerasan seksual.
Kesuburan atau fertilitas merupakan tolak ukur bagi laki-laki maupun perempuan untuk bisa memiliki anak.
Penting menyiapkan pengetahuan tentang reproduksi sejak remaja ya Tribunners.
• Alasan Ada Perbedaan Strategi, Dokter Akmal Taher Mundur dari Satgas Penanganan Covid-19
• Berikut Beberapa Fakta yang Terjadi di MotoGP Catalunya 2020
• Kurangi Konsumsi Gula hingga Mindfullness, 14 Cara Meningkatkan Daya Ingat secara Alami
Salah satunya adalah persiapan kehamilan sebelum menikah.
Perlu diketahui bahwa jika dalam kurun waktu 1 tahun setelah menikah belum dikaruniai momongan, maka pasangan suami istri bisa diindikasikan infertilitas atau mandul.
Namun, tentu banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut bisa terjadi.
dr. Rinto Riantori, Sp, OG dalam kullwap Berani Berencana, Minggu (28/9/2020) menjelaskan ada beberapa metode untuk mengetahui tingkat kesuburan khusus pria.
Pada pria bisa dilakukan dengan cara analisis sperma, USG, pemeriksaan hormon, biopsis testis, pemeriksaan genetik, dan pemeriksaan chlamydia.
• Kelelahan meskipun Tidur Cukup, 7 Tanda Kamu Olahraga Berlebihan
• Promo Indomaret 28 September 2020, Diskon Minyak Goreng, Susu, Deterjen hingga Aneka Camilan
• Kuasai 9 Paket Sabu, Dani Dihukum Tujuh Tahun Penjara
1. Analisis sperma
Dalam analisis sperma, seseorang akan diminta untuk memberikam air maninya untuk dilakukan pemeriksaan.
2. USG
Melalui pemeriksaan USG, seorang dokter dapat mendeteksi kemungkinan adanya gangguan pada organ reproduksi pria.
3. Pemeriksaan hormon
Pemeriksaan hormon dilakukan untuk menentukan tingkat testosteron dan hormon pria lainnya.
4. Bipsi testis
Dalam kasus tertentu, perlu diambil sampel dari jaringan testis yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah pada proses produksi sperma.
• Beberapa Hal yang Memengaruhi Kesuburan Pria dan Wanita
• Penyuluh Bahasa Bali Lakukan Konservasi Lontar di Payangan Gianyar
5. Pemeriksaan genetik
Pemeriksaan generik dilakukan untuk mengetahui apakah ada kelainan genetik yang dapat menyebabkan mandul.
6. Pemeriksaan Chlamydia
Pemeriksaan ini dilakukan melalui sampel urine. Dokter akan menentukan apakah ada infeksi yang bisa menyebabkan mandul.
Berikut beberapa berapa hal yang mempengaruhi tingkat kesuburan pada laki-laki adalah impoten atau ejakulasi dini, radiasi, suhu skrotum tinggi, merokok, alkohol dan kafein, stres, depresi, berat badan, hingga konsumsi obat-obatan terlarang.
"Sinar radiasi juga berpengaruh untuk tingkat kesuburan. Bisa ditemukan pada sinar TV dan komputer. Namun itu sangat kecil sekali dengan kemajuan teknologi yang canggih sekali. Radiasi yang tingga ada pada sinar X," jelas dr. Rinto Riantori, Sp, OG.
Secara teori, kualitas sperma dipengaruhi oleh suhu, sperma akan rusak jika suhunya panas, lalu jika seseorang mandi dengan air hangat kurang lebih 15 menit tidak berpengaruh pada tingkat kesuburan pria. (*)