Kawasan Hutan Konservasi Gunung Batur Bukit Payang Kebakaran, Upaya Pemadaman Api Mencapai Enam Jam
Kawasan hutan konservasi Gunung Batur Bukit Payang, Kintamani kembali mengalami kebakaran, Selasa (29/9/2020).
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BANGLI.COM, BANGLI – Kawasan hutan konservasi Gunung Batur Bukit Payang, Kintamani, Bangli, Bali, kembali mengalami kebakaran, Selasa (29/9/2020).
Medan yang sulit dijangkau menjadi kendala petugas pemadam, sehingga proses pemadaman api membutuhkan waktu hingga berjam-jam.
Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, Rabu (30/9/2020) mengatakan, titik api pertama kali diketahui pada Selasa (29/9/2020) sekitar pukul 17.17 Wita oleh warga sekitar.
Warga kemudian memberitahu seorang petugas Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) bernama I Wayan Laba.
• Penyidik Gabungan Analisa Penyebab Kebakaran Gedung Kejagung, Kesengajaan Atau Kelalaian?
• Gung Gde Agung Tengah Berjuang Keluarkan Pariwisata dan Pendidikan dari RUU Omnibus Law
• Ramalan Zodiak 1 Oktober 2020, Leo Jangan Keras Kepala, Pisces Akan Menjadi Lebih Serius
Mendapati informasi tersebut, Wayan Laba bersama dua orang rekannya bergegas mendatangi lokasi yang dimaksud.
Setelah memastikan terjadi kebakaran, pihaknya pun segera menghubungi Damkar Bangli untuk membantu proses pemadaman.
AKP Sulhadi mengungkapkan, kobaran api berhasil dipadamkan sekitar pukul 23.00 Wita lebih.
Proses pemadaman yang lama disebabkan titik api berada di medan yang sulit dijangkau oleh petugas pemadam kebakaran.
“Disamping itu juga terkendala angin kencang. Alhasil upaya pemadaman dilakukan dengan dua cara, yakni disemprot dengan air untuk titik api yang memungkinkan dijangkau. Serta menggunakan cara konvensional, yakni menepuk api dengan ranting pohon,” ujarnya.
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kebakaran hutan.
Pihak kepolisian saat ini masih melakukan upaya olah TKP.
Sementara berdasarkan informasi yang dihimpun dari BPBD Bangli, diperkirakan luas lahan yang terbakar mencapai dua hektare. (*).