Sempat Diterjang Lahar Gunung Agung, Akses Jalan Menuju Pura Tunggul Besi Bakal Diperlebar

Kepala Dusun Temukus, Wayan Sudiana, mengatakan, pembukaan serta pelebaran jalan sudah dilakukan dari beberapa bulan lalu.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Akses jalan menuju Pura Tunggul Besi di Desa Adat Temukus, Besakih, Kecamatan Rendang. Jalan sudah terlihat lebar, dan bisa dilalui kendaraan roda 2 serta 4 

TRIBUN-BALI.COM,  AMLAPURA - Akses jalan menuju ke Pura Tunggul Besi di Desa Adat Temukus, Desa  Besakih, Kecamatan Rendang kembali dibuka dan diperlebar pasca diterjang lahar hujan dari lereng Gunung Agung tahun lalu.

Pembukaan dan pelebaran  jalan untuk kepentingan yang akan sembahyang ke Pura.

Kepala Dusun Temukus, Wayan Sudiana, mengatakan, pembukaan serta pelebaran jalan sudah dilakukan dari beberapa  bulan lalu.

Anggarannya dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sebesar Rp 600 juta.

Musim Hujan Mulai Melanda Bali, Pantai Biaung Kesiman Kembali Dipenuhi Sampah Kiriman

Permintaan Turun Drastis, Petani Pepaya Calina di Desa Abang Karangasem Mengeluh

1.387 Peserta Telah Mendaftar Ikuti Program We Love Bali

Meliputi pembukaan, pelebaran, pembuatan saluran got, seerta pembuatan dinding penahan tanah.

"Jalan menuju Pura Tunggul Besi yang diperbaiki panjangnya sekitar 1 kilometer. Sekarang akan dilebarkan dari 2 meter menjadi 4 meter. Akses jalan  bisa dilalui kendaraan sepeda motor serta roda 4,"kata Kepala Dusun Temukus, Wayan Sudiana, Senin (5/10/2020).

Ditambahkan, sisa pengerjaan meliputi pembuatan saluran got & dinding penahan tanah.

Untuk akses jalan sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.

Sekarang warga yang hendak tangkil atau sembahyang tak terhambat.

Kendaraan sudah bisa naik ke atas hingga ke areal Pura Tunggul Besi.

"Pemedek yang hendak tangkil sudah nyaman karena kendaraan bisa diparkir dekat pura. Dulu kan nggak bisa  lantaran akses  jalan sempat rusak akibat diterjang lahar hujan dari lereng Gunung Agung. Kita sangat beersyukur dengan bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali,"jelas I Wayan Sudiana.

Terkait jembatan pelintas sudah dibuatkan gorong - gorong permanen oleh warga secara swadaya.

Sebelumnya jembatan penghubung ke Pura Tunggul Besi memakai bambu. Hanya bisa  dilintasi pejalan kaki. Lalu diganti dengan kayu cukup kuat, dan bisa dilintasi kendaraan beroda dua serta pejalan kaki.

Untuk diketahui, sebelum diterjang lahar dingin kondisi jalan ke Pura Tunggul  Besi bagus.

Terekam CCTV, Pencuri Spesialis Kotak Amal di Mushola Diringkus Reskrim Polsek Abiansemal

Sembilan Anggota Dewan dan Seorang Staf DPRD Buleleng Positif Covid-19

Nilai Tukar Rupiah Menguat Saat Ditutup Senin Sore Ini

 Diakhir 2017, akses jalan ke Pura Tunggul Besi putus dan rusak  parah lantaran diterjang lahar hujan dari Gunung Agung.

Sejak saat itu jalanan terputus. Pemedek dan warga yang hendak sembahyang sedikit terhambat.

Sekitar tahun 2018 lalu, warga setempat membangun jembatan darurat dari bambu, namun tak bertahan lama karena terkikis oleh aliran sungai.

Karena terbilang urgent, tahun 2019 jembatan bambu diganti menggunakan kayu dengan tujuan pondasi lebih kuat serta bisa dilalui kendaraan roda dua.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved