Samakan Persepi Terkait Restorasi Terumbu Karang di Bali, KKP Adakan FGD dengan Sejumlah Stakeholder
Agenda FGD tersebut mendengarkan laporan sementara (interim report) hasil survey penentuan titik lokasi ICRG di Nusa Dua, Sanur, Serangan, Buleleng
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Ditjen Pengelolaan Ruang Laut bersama Kemenkomarves, hari ini menyelenggarakan FGD dalam rangkaian pelaksanaan Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) atau restorasi terumbu karang di Bali.
Agenda FGD tersebut mendengarkan laporan sementara (interim report) hasil survei penentuan titik lokasi ICRG di Nusa Dua, Sanur, Serangan, Buleleng dan Pandawa diadakan di Gerbera Room The Mulia Nusa Dua, Jl. Raya Nusa Dua Selatan, Sawangan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
FGD ini dihadiri oleh Deputi SDM Kemenkomarves, Safri Burhanuddin mewakili Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Plt. Dirjen Pengelolaan Ruang Laut (PRL) KKP Dr. TB. Haeru Rahayu yang mewakili Menteri KKP.
Ketua Tim Survei Penentuan Lokasi ICRG Rikoh Manogar Siringoringo menyampaikan dari hasil survei yang dilakukan oleh tim nya mulai 8 Oktober lalu memotret habitat terumbu karang dan habitat perairan dangkal apakah disana terumbu karangnya baik atau tidak.
• 57 Titik di Tabanan Diterjang Bencana Alam, Kerugian Material Diprediksi Rp 3 Miliar
• Makedekan Ajak Clekontong Mas Hadirkan Cok Raka Tisnu, Salah Satu Seniman Topeng yang Masih Eksis
• Seusai Beri Rekomendasi, PKB Akan Solidkan Kekuatan Menangkan Paket Giriasa di Pilkada Badung
Kemudian apa isi lokasi tersebut, apakah karang hidup, apakah patahan karang atau ruble atau pasir atau padang lamun.
"Dari data-data ini akan menjadi dasar penentuan dalam menentukan metodologi penanaman karangnya, menentukan jenis-jenis karang yang akan ditanam membuat peta batymetri dan topografi. Kita petakan dulu seperti apa karang-karang yang ada disana ekosistemnya seperti apa," jelas Rikoh, Minggu (11/10/2020).
Tim Survei yang dipimpinnya ini terdiri dari LIPI, Pusriskel, Pusriskan, BROL, BPSPL Denpasar, Unud, Undiksa, Undhira dan Unwar.
Apa yang dilaporkannya hari ini masih sementara dan coba di diskusikan dalam FGD progresnya sampai dimana sehingga nanti kegiatannya terpantau dan terarah supaya sesuai tujuannya.
"Dalam FGD kita berdiskusi untuk menampung masukan-masukan dan berdiskusi dengan teman-teman NGO sehingga ada kesesuaian. Karena konsep kan datang dari mereka dan kita menyesuaikan," ujarnya.
Konsep disini diantaranya menanam terumbu karang jenis apa dan media menanamnya seperti apa. Lalu kita menyesuaikannya dengan kondisi lingkungan.
Metode-metode transplantasi itu pada prinsipnya bisa diterapkan di daerah terumbu karang, namun ada skala prioritas yang mana yang paling sesuai di lokasi tersebut supaya pertumbuhannya maksimal.
"Untuk kepentingan inovasi atau pengembangan-pengembangan dimungkinkan juga untuk metode-metode lain untuk dikembangkan. Ini terbuka silahkan siapa saja teman-teman disini banyak kreativitas yang perlu dikembangkan untuk mendapatkan suatu metoda yang baik untuk penanaman terumbu karang," papar Rikoh.
Plt. Dirjen PRL KKP, TB. Haeru menurutnya ini adalah pertemuan teknis awal tetapi menjadi momentum yang paling baik.
"Kenapa jadi momentum yang paling baik? Karena waktu kita kan mepet, kalau tanggal 17 Oktober. Dan sekarang tanggal 11 Oktober, waktu kita efektifnya tinggal lima sampai enam hari saja. Makanya kita harus lari, tidak ada yang salah. Yang ada adalah bagaimana kita menyamakan persepsi," papar TB. Haeru.
• Kaja Kauh Kite Festival di Kesiman, Manfaatkan Rumah Warga Sebagai Arena Menerbangkan Layang-layang
• Adu Jangkrik, Wanita 23 Tahun Tewas , Kedua Kaki Patah di TKP
• Badung Raih Penghargaan Public Service Award of The Year Bali 2020
Maka dari itu dengan waktu yang sangat mepet ini kami tidak mau mengambil resiko, makanya kita undang semua stakeholder dalam FGD ini dan anggaran kita sampaikan.