Banjir Bandang Rusak Infrastruktur Pertanian, Dewan Tabanan Kaji Prediksi Biaya Perbaikan
Ketua Komisi II DPRD Tabanan I Wayan Lara meninjau infrastruktur jalan pertanian dan jembatan di wilayah Kecamatan Kerambitan yang rusak karena sebelu
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Ketua Komisi II DPRD Tabanan I Wayan Lara meninjau infrastruktur jalan pertanian dan jembatan di wilayah Kecamatan Kerambitan yang rusak karena sebelumnya diterjang air bah, Senin (12/10/2020).
Sebab, dampak dari kerusakan tersebut berimbas kepada aktivitas pertanian di daerah setempat.
Dari hasil kunjungannya, ia menemukan sumber masalah air tak mengalir dengan baik karena banyaknya sampah yang menyumbat.
Sehingga ia selanjutnya akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas PUPRKP, BPBD, Camat beserta Perbekel setempat untuk segera mengkaji dan merencanakan prediksi biaya yang akan diusulkan untuk perbaikan.
Baca juga: Buntut Polemik Status Lahan Bandara, Pemkab Buleleng Berharap Masyarakat Segera Berikan Keputusan
Baca juga: Update Covid-19 Bali,12 Oktober: Kasus Positif Bertambah 93 Orang, 138 Pasien Sembuh dan 3 Meninggal
Baca juga: Kasih Ibu Hospital Rayakan HUT ke-33 di Tengah Pandemi, Syukuran dan Lomba Dilaksanakan Virtual
Wayan Lara saat itu didampingi staf Setwan Tabanan pertama kali mengecek kerusakan Jembatan Penghubung Subak Enggung dengan Subak Belumbang di Banjar Dinas Tengah Kelod, Desa Penarukan.
Kemudian meninjau akses jalan pertanian dan pemukiman yang rusak di Banjar Tengah Kawan, Desa/Kecamatan Kerambitan.
Lara mengatakan, pasca hujan deras yang mengguyur Tabanan Jumat- Sabtu lalu menimbulkan banyak kerusakan infrastruktur.
Dia mengakui, dengan kondisi tersebut Ketua DPRD Tabanan memerintahkan Komisi II melaksanakan kunjungan lapangan untuk melihat secara langsung daerah-daerah yang terdampak bencana alam hujan yang menyebabkan banjir bandang di beberapa wilayah.
Baca juga: Harapkan Sinergitas, Pjs. Bupati Ketut Lihadnyana Berikan Arahan Kepada Pimpinan OPD
Baca juga: Update Covid-19 di Denpasar: Kasus Positif Bertambah 37 Orang, 56 Pasien Sembuh & 1 Meninggal
Baca juga: Satroni 6 Pura Curi Amplifier dan Gondol Uang Sesari, Sempol Mengaku untuk Beli Beras
"Ini instruksi pimpinan dewan yang memerintahkan kami di Komisi II turun ke lapangan mengecek kerusakan akibat hujan deras dan banjir yang terjadi Sabtu lalu," kata Lara.
Dari pengecekan yang dilakukan, kata dia, jembatan penghubung Subak Enggung dan Subak Belumbang di Banjar Dinas Tengah Kelod memang putus.
Di lokasi ditemukan banyak sampah hasil pembuangan ke sungai, terutama sampah batang kayu yang merusak tanggul jembatan dan beton jembatan.
Baca juga: Satu Pasien Terkonfirmasi Covid-19 di Jembrana Meninggal Dunia
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Desa Dangri Kangin Data 19 Warga Non Permanen di Banjar Mertha Rauh Kaja
Lara melanjutkan, pihaknya akan langsung melakukan koordinasi dengan Dinas PUPRKP, BPBD, Camat beserta Perbekel setempat untuk segera mengkaji dan merencanakan kebijakan anggaran dan alternatif pemecahan dengan OPD terkait.
"Banyaknya sampah di sungai terutama gelontongan kayu mangakibatkan akses jalan masyarakat ke sawah menjadi terhambat. Ini alam kami segera lakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengecek berapa kebutuhan biaya untuk perbaikan dan segera diusulkan ke Bupati," tegasnya. (*)