Hujan Deras, Saluran Irigasi di Desa Getakan Klungkung Tertutup Material Tanah Longsor
Hujan deras yang mengguyur Klungkung, Bali, Senin (12/10/2020), menyebabkan tanah longsor di Desa Getakan
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
Petani Mengeluh Pengairan Sawah Mengecil, Bongkahan Tanah Longsor Tutupi Saluran Irigasi di Desa Getakan.
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Hujan deras yang mengguyur Klungkung, Bali, Senin (12/10/2020), menyebabkan tanah longsor di Desa Getakan, Banjarangkan, Klungkung.
Material tanah longsor berupa batu dan tanah sampai menutup saluran irigasi yang mengairi 127 hektar sawah di wilayah Subak Getakan.
"Pagi-pagi petani mengeluh ke saya, karena aliran airnya ke sawah sangat kecil. Setelah saya cek ke sini, ternyata saluran irigasi tertutup material tanah longsor," ujar Kelihan Subak Getakan, Wayan Putuyasa.
Tim BPBD Klungkung yang berjumlah belasan personel, turun untuk membersihkan material tanah longsor tersebut.
Hingga siang hari, mereka dengan alat seadanya berusaha memecah bongkahan tanah berukuran cukup besar yang menutup saluran irigasi.
"Memasuki musim pancaroba seperti saat ini, hujan deras terus terjadi. Kami menghimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati bahi yang tinggal di wilayah rawan longsor dan pohon tumbang," jelas Kalak BPBD Klungkung I Putu Widiada.
Sementara itu di Jembrana, dua banjar di Desa Pengambengan, Jembrana, Bali, masih tergenang banjir.
• Hujan dari Sore hingga Dini Hari, Dua Banjar di Desa Pengambengan Jembrana Tergenang Banjir
• Hujan Deras Tiga Jam, Banjir Hingga Tanah Longsor Terjadi di Jembrana
Tepatnya di Banjar Kelapa Balian dan Banjar Munduk, Senin (12/10/2020).
Banjir melanda dua banjar tersebut akibat guyuran hujan deras mulai Minggu (11/10/2020) sore hingga dini hari.
Hingga menjelang Senin (12/10/2020) siang ini, air yang menggenangi dua banjar itu masih belum surut.
Febian, salah seorang warga Banjar Kelapa Balian mengaku, hujan deras membuat dua banjar di desanya terendam banjir.
Banjir juga akibat kurangnya saluran pembuangan air.
Genanangan air banjir ini membuat aktivitas warga terganggu.
• Ratusan Rumah Warga di Karangasem Berdampingan dengan Bencana Tanah Longsor, Ini Kata Kalaksa BPBD
• Pipa Transmisi Rusak Terkena Material Longsor, 8 Ribu Pelanggan PDAM di Bangli Terdampak
“Ya jadi karena hujannya gak reda-reda, mas,” ucapnya, Senin (12/10/2020).
Terpisah Plt Kepala BPBD Jembrana, I Gusti Ngurah Dharma Putra mengaku, selain banjir di Pengambengan yang masih terpantau hingga hari ini, banjir parah juga terjadi di beberapa kawasan.
Seperti di Mendoyo Dauh Tukad dan paling parah Jalan Nasional Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di ACJN Rambut Siwi, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, kemarin.
“Kalau hari ini yang masih terpantau di Pengambengan,” ungkapnya.
Hujan deras mengguyur Jembrana pada mulai Minggu (11/10/2020) sore hari.
(Angga/Eka)