Pendongeng Internasional Brandon Spars Ajari Guru-guru Bali Menulis Cerita Anak

Pelatihan yang diikuti oleh sebagian besar guru-guru Bahasa Inggris di Bali pada tingkatan SD dan SMP ini bertujuan untuk memberikan inspirasi

Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Guru Berkarya
Kegiatan Sharing Session & Writing Workshop bersama Brandon Spars secara virtual, Senin (19/10/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Guru Berkarya Bali di bawah naungan Bali Muda Foundation kembali mengadakan kegiatan literasi untuk guru-guru di Bali.

Setelah sebelumnya menggelar pelatihan penulisan cerita anak hingga penerbitan buku cerita anak Guru Berkarya Batch II, kini dengan menggandeng Brandon Spars, Guru Berkarya Bali mengadakan kegiatan Sharing Session & Writing Workshop.

Pelatihan yang diikuti oleh sebagian besar guru-guru Bahasa Inggris di Bali pada tingkatan SD dan SMP ini bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada guru-guru dan belajar menulis cerita anak.

Tidak hanya guru-guru Bali, guru yang ikut serta juga berasal dari Malang, Sidoarjo, dan Lumajang.

Baca juga: Empat Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Jembrana Telah Sembuh dan Dipulangkan

Baca juga: Pemerintah Pusat Cairkan Hibah Pariwisata untuk Bali, Cok Ace: Sangat Berarti Sekali

Baca juga: Kedua Paslon Bupati Bangli Mengaku Siap Debat Pertama

Pelatihan dilakukan secara daring melalui zoom dan dibuka oleh Plt. Kabid Tendik Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, I Nyoman Suryawan.

Ketua Dewan Pengawas Bali Muda Foundation, I Made Pria Dharsana, mengatakan workshop ini akan menyebarkan semangat berkarya bagi guru-guru.

“Kami berharap output yang dihasilkan dari pelatihan ini adalah naskah-naskah cerita anak dalam bahasa Inggris yang berkualitas,” katanya, Senin (19/10/2020).

Pelatihan menjadi dua sesi yaitu sharing session dan writing workshop.

Dalam pelatihan ini, Brandon Spars yang merupakan penulis dan pendongeng internasional berbagi pengalaman sebagai seorang penulis dan pendongeng.

“Menulis membuat ketika terhubung dengan pembaca, menulis menyembuhkan diri dan orang lain dan sangat pentingnya menghargai budaya yang dimasukkan dalam tulisan cerita anak,” kata Brandon Spars

Penulis buku Rangda: The Legendary of Goddess of Bali ini mengatakan, menjadi seorang penulis berarti harus bersedia duduk 1.000 jam di depan laptop.

“Ketika karya belum diterbitkan atau ditolak harus terbuka pada kritik dan saran dan percaya setiap naskah mempunyai jalannya masing-masing,” katanya.

Brandon Spars merupakan guru humanities di Sonoma Academy, penulis, dan pendongeng internasional.

Dia menamatkan studi S3 nya bidang Interdisciplinary Studies di University of California dan pernah memenangkan Moth StorySLAM (including two Moth GrandSLAMS at Castro Theatre) and two GrandSlam titles at the West Side Stories (Mystic Theatre) in Petaluma.

Baca juga: DPRD Bali Minta Gubernur Koster Beri Rapid Dan Swab Test Gratis Untuk Masyarakat

Baca juga: Perkembangan Terkini: Sebanyak 1.620 Relawan Telah Disuntik Calon Vaksin Covid-19

Baca juga: Delapan Kali Berturut-Turut, Banyuwangi Pertahankan Opini WTP

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved