Mengenal Beberapa Gejala dan Jenis Gangguan Tidur atau Insomnia, Apa Saja?
Keadaan gangguan sulit tidur bisa menjadikan seseorang menjadi kecanduan pada obat-obatan untuk membantu tidur.
Penulis: Noviana Windri | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUNBALI.COM, DENPASAR – Tidak sedikit orang mengalami gangguan sulit tidur tanpa sebab-sebab yang pasti.
Badan sudah di atas kasur, tetapi mata enggan diajak tidur.
Atau ada juga yang tidur hanya sebatan memejamkan mata saja.
Keadaan gangguan sulit tidur bisa menjadikan seseorang menjadi kecanduan pada obat-obatan untuk membantu tidur.
Baca juga: Setiap 100 Ribu Penduduk, Ada 250 Kasus Covid-19 di Bali
Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Pelinggih dan Penyengker Pura Maksan Kancing Gumi di Desa Ababi Karangasem
Baca juga: Tabanan Peroleh Alat Bantu Pengolahan Sampah, Gencarkan Penanganan Sampah Berbasis Sumber
Gangguan sulit tidur merupakan keluhan yang paling umum ditemui.
Psikiater Klinik SMC, dr. I Gusti Rai Wiguna, SpKJ mengatakan 90 persen gangguan sulit tidur atau insomnia didiagnosa bukanlan insomnia.
Misal early insomnia sebagian besar karena gangguan kecemasan dimana sulit memulai untuk tidur dan ditambah adanya pikiran-pikiran negatif di masa depan, terlalu fokus pada apa yang terjadi di dalam diri.
Lead insomnia sendiri adalah kebalikan dari early insomnia atau artinya yang gangguan tidur yang disebabkan oleh gangguan mood atau depresi, memikirkan masa lalu, hingga gampang mellow.
“Insomnia itu hanya suatu gejala. Bukan diagnosis. Yang diatasi bukan insomnianya. Melainkan penyebabnya yang ditangani. Makanya hati-hati ketika merasa sulit tidur lalu cari pil tidur saja. Kita harus mengatasi sumbernya,” paparnya dalam youtube Klinik SMC ‘Solusi Tepat Sulit Tidur’ diakses pada Selasa (20/10/2020).
Terlebih di masa pandemi Covid-19, dr. I Gusti Rai Wiguna, SpKJ mengungkapkan bahwa saat ini lebih banyak pasiennya mengalami sulit tidur karena gangguan kecemasan disebabkan oleh ketidakpastian.
Beberapa gejala gangguan sulit tidur berdasarkan website resmi Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak MenularDirektorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit (P2PTM) Kemenkes RI.
-Bangun dan tidur pada waktu yang tidak teratur
-Kesulitan tidur pada malam hari
-Tungkai yang bergerak tanpa perintah pada saat ingin tertidur
Baca juga: Ini Syarat Mendapatkan Stimulus Dana Hibah Pariwisata untuk Hotel & Restoran Total Rp 948 Miliar
Baca juga: Progres Persiapan Sarpras Alat PCR di RSUD Buleleng Capai 70 Persen
Baca juga: Jadwal Liga Champions Dini Hari Nanti, Bigmatch PSG Vs Manchester United Mulai Pukul 02.00 WIB