Realisasi Pendapatan Daerah Pemkab Buleleng Triwulan Ketiga 2020 Baru Mencapai 69.15 Persen
Sekda Buleleng juga sebagai Ketua TAPD Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, target pendapatan daerah yang dirancang dalam perubahan APBD Buleleng
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA – Realisasi pendapatan daerah dalam triwulan ketiga tahun 2020 ini baru mencapai 69.15 persen.
Hal itu terungkap saat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Buleleng menggelar evaluasi realisasi pendapatan daerah bersama masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD), di Wantilan Praja Winangun Kantor Bupati Buleleng, Rabu (21/10/2020).
Dikonfirmasi seusai menggelar rapat, Sekda Buleleng juga sebagai Ketua TAPD Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, target pendapatan daerah yang dirancang dalam perubahan APBD Buleleng tahun anggaran 2020 sebesar Rp 335.072.650.875.
Sementara yang terealisasi baru sebesar Rp 231.711.008.423,85 atau sebesar 69.15 persen.
Baca juga: Bawaslu Harapkan PTPS di Badung Bekerja Profesional, Berintegritas, Adil dan Independen
Baca juga: Suarakan Penolakan Omnibus Law, ‘Aliansi Bali Tidak Diam’ Bakal Turun ke Jalan Lagi Besok
Baca juga: Muncul Selebaran Ajak Rusuh & Menjarah saat Demo di Depan Kantor Demokrat Bali, Mudarta Lapor ke AHY
Suyasa pun mengaku kecilnya sumber pendapatan pada beberapa OPD ini terjadi akibat dampak pandemi covid-19.
Salah satunya pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng.
Dimana, dinas tersebut, kata Suyasa dulunya bisa menghasilkan pendapatan daerah lewat retribusi sewa stadion.
Namun sejak pandemi ini, tidak ada lagi pihak ketiga yang mau menyewa stadion untuk kepentingan pertandingan.
Selanjutnya Dinas Pariwisata Buleleng. Kata Suyasa salah satu pendapatan pada sektor pariwisata adalah retribusi tempat wisata.
Namun dalam situasi pendemi ini, tingkat kunjungan wisatawan sangat kecil.
“Kami bisa pahami bahwa bisa pahami kondisi tersebut, karena itu faktor eksternal,” ucapnya.
Namun demikian, Suyasa mengaku optimis dengan sisa waktu lagi dua bulan ke depan, pihaknya mampu memenuhi target hingga 100 persen.
Sebab, masih ada beberapa sumber pendapatan dari OPD lain yang masih bisa digenjot.
Salah satunya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Buleleng, melalui retribusi perizinan dan retribusi menara telekomunikasi.
Baca juga: Beredar Poster Provokatif Jelang Demo Penolakan Omnibus Law di Denpasar, Polda Bali Angkat Bicara
Baca juga: Rapid Test Massal Lapas Kerobokan: 633 Orang Reaktif, 6 Orang Diantaranya Pegawai Lapas
Baca juga: 5 Mimpi yang Membawa Pertanda Baik, Banyak Rezeki Hingga Semua Keinginan Tercapai
Serta dari RSUD Buleleng, mengingat di rumah sakit tersebut sudah memiliki tingkat operasional yang semakin baik, salah satunya dengan alat uji swab Polymerase Chain Reaction (PCR).
“Melihat laporkan sampai Oktober peningkatannya signifikan.
Nampaknya diatas 90 persen bisa tercapai kalau saya menghitung sampai nanti bulan Desember.
Makanya per item saya evaluasi. Yang logis bisa diterima, yang belum kita tingkatkan lagi,” tutupnya. (*)