Demo AWK
Jumat Besok, Ngurah Harta Bakal Laporkan AWK & Pertanyakan Laporan Terdahulu ke Polda Bal
I Gusti Ngurah Harta bakal melaporkan balik anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Perwakilan Bali Arya Wedakarna alias AWK ke Polda Bali.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Widyartha Suryawan
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Perguruan Sandhi Murti bakal melaporkan balik anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Perwakilan Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Wedasteraputra Suyasa alias AWK ke Polda Bali, Jumat (30/10/2020) besok.
"Yang pasti kita akan melapor besok. Jam 9 mungkin kita sudah di Polda besok," kata Pinisepuh Perguruan Sandhi Murti I Gusti Ngurah Harta saat dihubungi Tribun Bali dari Denpasar, Kamis (29/10/2020).
Ngurah Harta menuturkan, AWK bakal dilaporkan mengenai pelecehan terhadap keyakinan pujaan orang Bali atau penistaan terhadap agama.
Pelaporan terhadap AWK ini didampingi oleh dua kuasa hukum yakni I Nengah Yasa Adi Susanto dan Anak Agung Ngurah Mayun Wahyudi.
Selain melaporkan balik, Ngurah Harta juga bakal mempertanyakan laporan pihaknya kepada AWK yang terdahulu.
Laporan terdahulu itu di antaranya penganiayaan terhadap ajudannya, penistaan terhadap pendeta Hindu atau sulinggih di Bali dan mengaburkan sejarah karena AWK mengaku sebagai raja Majapahit.
Di sisi lain, sampai saat ini Ngurah Harta mengaku belum tahu mengenai laporan AWK yang disangkakan kepadanya.
"Makanya kita ingin menunggu bagaimana respon polisi AWK melapor. Agresif kah polisinya, kalau kita melapor ngapain endak agresif," jelas Ngurah Harta.
Baca juga: Dua Orang Saksi Diperiksa Polda Bali, Buntut Demo Ricuh & Dugaan Penganiayaan terhadap AWK
Selain bakal melaporkan balik AWK ke Poda Bali, Ngurah Harta memastikan bahwa pihaknya akan kembali melakukan demonstrasi di Kantor DPD RI Perwakilan Bali.
"Haru Senin kita mau turun demo lagi dengan lebih banyak orang," jelasnya.

Menurutnya, dalam aksi kali ini bakal lebih banyak melibatkan orang dengan estimasi massa sekitar 100 orang lebih.
Massa yang dihadirkan lebih banyak sebab terdapat massa aksi dari Nusa Penida, Kabupaten Klungkung yang akan ikut.
"Ada 48 desa adat di Nusa Penida, turun semua," jelasnya.
Sementara itu, Nengah Jana asal Banjar Antap, Dusun Dungkap Dua, Desa Bantukandik, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung mengaku sangat kecewa dengan pernyataan AWK.