Pakar Komunikasi Aqua Dwipayana Beri Motivasi Jajaran Polisi Militer Lanud I Gusti Ngurah Rai
jajaran PM Lanud I Gusti Ngurah Rai tengah menyiapkan acara syukuran potong tumpeng dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-74 POM TNI AU.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pakar komunikasi dan motivator nasional Dr Aqua Dwipayana secara spontan didaulat sharing komunikasi dan motivasi jajaran Polisi Militer (PM) Pangkalan TNI AU (Lanud) I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali, Senin (2/11/2020).
Penulis buku super best seller The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi itu semula hanya untuk bersilaturahim ke sahabatnya yang kini menjabat Komandan Lanud TNI AU I Gusti Ngurah Rai, yakni Kolonel Pnb Radar Soeharsono.
Aqua mengajak serta wartawan senior yang juga editor buku best seller-nya itu, Nurcholis MA Basyari.
Secara kebetulan, jajaran PM Lanud I Gusti Ngurah Rai tengah menyiapkan acara syukuran potong tumpeng dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-74 POM TNI AU.
Baca juga: Pasca Libur Panjang, Kasdam IX/Udayana Hadiri Rakor Kesiapan Penanganan 3T
Baca juga: Selama Libur Panjang, 73.817 Penumpang Masuk dan Keluar Bali Melalui Bandara Ngurah Rai
Baca juga: Update Covid-19 Bali,2 November: Kasus Positif Bertambah 43 Orang, 57 Pasien Sembuh dan 2 Meninggal
Radar kemudian mengajak dua tamunya itu menghadiri acara syukuran yang diadakan di halaman belakang Lanud.
“Pak Aqua, Dansatpom (Komandan Satuan Polisi Militer Lanud I Gusti Ngurah Rai Kapten Galih Yudi Pramudita) menginformasikan, panitia menjadwalkan Pak Aqua menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada jajaran PM Lanud yang hadir di acara ini. Mohon berkenan berbagi ilmu dan memotivasi kami,” kata Radar kepada Aqua setiba di tempat acara.
Aqua yang dikenal sebagai ikon silaturahim itu pun langsung menerima “tantangan” Radar itu.
Motivator bertarif Rp 60 juta sekali tampil itu bagai ikan bertemu air yang menjadi habitatnya.
Khusus untuk lingkungan TNI-Polri, Aqua selama ini memang mendedikasikan diri untuk Sharing Komunikasi dan Motivasi tanpa mau dibayar.
Doktor jebolan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) Sumedang, Jawa Barat, itu tampil setelah Radar memberikan sambutan singkat dan membacakan amanah Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo.
“Prajurit TNI AU mengemban amanah negara yang kini membawa nama institusi dan dua marsekal, yakni Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto) dan KSAU. Itu harus kita jaga. Jangan berpuas diri dan terus tingkatkan profesionalismenya,” kata Aqua.
Menurut bapak dua anak itu, kunci sukses anggota PM dalam menjalankan amanah tugasnya ialah kemampuan komunikasi.
Keterampilan komunikasi sangat penting apalagi di tengah masyarakat yang makin terbuka dan maraknya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
“Untuk terampil berkomunikasi, rumusnya sederhana: REACH Plus AC, yakni respect, emphaty, audible, clarity, humble, action, dan consistency. Komunikasi akan lancar dan meninggalkan kesan positif jika pelakunya menghormati (respect) orang lain, dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain (emphaty), ucapannya dapat didengar atau dipahamai orang lain (audible) secara jelas (clarity), bersikap rendah hati (humble), dan dilakukan (action) secara ajeg atau terus menerus (consistency).”
Baca juga: Laporan KASN: Terkait Pilkada Serentak, Pelanggaran Netralitas ASN Tertinggi di Wilayah NTB
Baca juga: Gelar Rossi dan Marquez di MotoGP Merupakan Setingan? Begini Klarifikasi Eks Pembalap MotoGP
Baca juga: Pasutri Nekat Berhubungan Badan saat Mobil Melaju, Ford Focus Warna Biru Nyemplung di Sawah Warga
Aqua kemudian menyarankan agar para prajurit dan aparatur sipil negara (ASN) Lanud I Gusti Ngurah Rai, khususnya jajaran PM, belajar berkomunikasi pada komandan mereka.
“Tidak usah jauh-jauh, kita dapat belajar dari Pak Radar (Danlanud) yang komunikasinya hebat dan dilandasi pendekatan humanis, ” kata Aqua.
Pendekatan Humanis
Aqua merujuk pada cara dan pola komunikasi Radar yang menekankan aspek manusiawi (humanis), bukan hanya terhadap jajarannya melainkan juga masyarakat.
Salah satunya ialah kepedulian Radar terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sektor informal, seperti yang dilakukan terhadap Gogot, penjual lontong sayur pinggir jalan di sekitar Lanud.
Perkenalan Radar dengan Gogot bermula ketika lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) Angkatan 1995 itu kerap sarapan lontong sayur Gogot-Handayani di tempat mereka mangkal.
Radar biasanya mampir bersama koleganya seusai kegiatan olahraga pagi.
“Gogot itu sarjana ekonomi lulusan salah universitas terkemuka di Tanah Air.
Dia termasuk korban Covid-19 yang kemudian bersama istrinya, Handayani, banting setir jualan lontong sayur.
Ternyata lontong sayurnya enak sekali. Bicaranya juga enak sehingga komunikasi kami nyambung,” ujar Radar.
Melihat potensi Gogot dan istrinya serta pasar pembeli, Radar kemudian memberikan sentuhan kecil berupa masukan-masukan mengenai sajian pelengkap untuk memberi nilai tambah.
Selain rasanya tambah nikmat, pelanggan mendapatkan tambahan lauk dan komponen lainnya.
“Lontong sayur orisinil yang semula Rp13 ribu per porsi, dengan sentuhan bahan tambahan itu harganya menjadi Rp20 ribu. Alhamdulillah laku dan pelanggan pun puas,” kata Radar.
Tidak sebatas untuk kebutuhan konsumsi pribadi, Radar pun turut mempromosikan lontong sayur Gogot-Handayani kepada para koleganya.
Selain itu, dia juga kerap mengundang suami-istri itu untuk “mangkal” di Lanud I Gusti Ngurah Rai ketika ada acara di sana.
“Terprovokasi” promosi yang “gencar” dari Radar dan merasakan nikmatinya lontong sayur Gogot-Handayani di acara ulang tahun ke-74 PM TNI AU itu, Aqua pun memesan 300 porsi lontong sayur lengkap.
Aqua memesannya untuk dikirimkan sekaligus membantu mempromosikan ke sejumlah koleganya, termasuk ke rumah dinas Pangdam IX/Udayana dan Hotel Courtyard Marriott Seminyak.
“Terima kasih banyak Pak (Aqua),” kata Gogot dan Handayani spontan hampir bersamaan ketika Aqua menyerahkan uang kontan Rp 6 juta untuk membayar pesanannya itu.
Radar Soeharsono dan Kepala Dinas Personalia Lanud I Gusti Ngurah Rai Letkol Adm Enos Pasodung yang menyaksikan tampak bahagia campur haru. (*)