Corona di Bali

Lab PCR di RSUD Wangaya Diujicoba hingga 23 November 2020, Biaya Setting Ruangan Rp 150 Juta

Alat untuk Lab PCR ini merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali dan Denpasar hanya mempersiapkan ruangan saja.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Gugus Tugas
Lab PCR atau swab di RSUD Wangaya, Denpasar pada Senin (16/11/2020) mulai diuji coba. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Lab PCR atau swab di RSUD Wangaya, Denpasar pada Senin (16/11/2020) mulai diuji coba.

Pelaksanaan uji coba ini dilaksanakan selama seminggu hingga Senin (23/11/2020) mendatang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, saat diwawancarai, Senin (16/11/2020) siang.

Uji coba ini dilaksanakan setelah dilakukan visitasi lanjutan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan dianggap layak.

Baca juga: Penerima Hibah Pariwisata di Badung Tandatangani NPHD, Pjs Bupati: Harapan untuk Memulihkan Ekonomi

Baca juga: Petugas Gelar Razia Masker di Ubung Kaja Denpasar, 17 Pelanggar Terjaring

Baca juga: Petugas KPPS di Badung Akan Diwajibkan Rapid Test, Jika Kedapatan Positif Covid-19 Langsung Diganti

Alat untuk Lab PCR ini merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali dan Denpasar hanya mempersiapkan ruangan saja.

Sedangkan untuk biaya setting ruangan yang menggunakan salah satu ruang lantai III di RSUD Wangaya sebesar Rp 150 juta.

“Alatnya dapat bantuan dari Provinsi Bali. Sedangkan untuk biaya setting ruangannya Rp 150 juta,” kata Dewa Rai.

Untuk keamanan, sampel yang masuk diterima di ruangan cool box.

 “Dinas Kesehatan Provinsi sudah mengarahkan ke kami, agar jangan orang dari Puskesmas atau dari luar langsung bawa sampel ke ruang lab, agar jangan terkontaminasi nanti. Nanti petugas lab yang akan mengambil sampelnya di ruang bawah,” katanya.

Dalam sekali sesi atau shift diperlukan sebanyak 4 orang SDM mulai dari tenaga administrasi hingga analis.

Dimana dalam satu shift ini bisa menguji hingga 90 sampel.

Adapun waktu pengujian semua sampel itu selama 6 jam, sehingga jika pagi sampel masuk, maka sore harinya hasilnya sudah keluar.

“Rentang waktunya sekitar 6 jam dari pengujian, membaca hasil pengujian sampai proses report,” katanya.

Selain itu, untuk menambah shift, kini pihaknya tengah merekrut 4 orang tenaga.

Baca juga: Tim Hukum KRB Pertanyakan Kelanjutan Kasus Dugaan Penganiayaan, Polda Bali: Masih Dalam Proses

Baca juga: Direbut Perusahaan Minuman Kemasan dan PDAM, Subak di Bali Alami Krisis Air Irigasi

Baca juga: Bek Bali United Dias Angga Fokus Rawat 3 Bayi Kembarnya di Bandung, Tahu Cara Membedakan Anaknya

Sehingga dengan demikian dalam sehari bisa diterapkan sebanyak dua shift.

Dengan adanya Lab PCR ini, ia mengatakan proses pencegahan dan pemutusan penyebaran Covid-19 bisa berjalan lebih maksimal.

Hal ini dikarenakan, selama ini yang menjadi kendala yakni waktu tunggu keluarnya hasil swab.

“Dengan adanya lab ini akan lebih mempercepat proses dan kami bisa melakukan penanganan Covid-19 lebih bagus. Karena durasi keluarnya hasil tes sangat memengaruhi penangan Covid-19,” katanya.

Dewa Rai menambahkan, selama ini, untuk pengujian, sampel harus dikirim terlebih dahulu ke RSUP Sanglah, RSBM, RSPTN Unud, maupun ke Warmadewa.

Dan hasilnya pun keluar setelah 3 hari proses pengujian bahkan lebih dikarenakan masih menunggu antrian.

Dan dengan adanya lab PCR di RSUD Wangaya ini, akan mempercepat proses keluarnya hasil.

Yang otomatis juga akan mempercepat dan memperluas cakupan tracking jika terjadi kasus positif Covid-19. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved